Jokowi Sebut Kasus Covid-19 Perlu Disikapi Gerak Cepat, Netizen: Makanya Jangan Takabur

Muhammad Iqbal 14 Jul 2020, 06:46
Presiden Joko Widodo saat melakukan rapat bersama sejumlah menteri (Foto; Twitter Jokowi)
Presiden Joko Widodo saat melakukan rapat bersama sejumlah menteri (Foto; Twitter Jokowi)

RIAU24.COM - Jumlah orang yang terpapar virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pada Senin, 13 Juli 2020 sudah mencapai 76.981 kasus. Dalam sehari, terdapat 1.282 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Terkait penambahan kasus corona tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan jika kenaikan angka kasus tersebut perlu disikapi dengan gerak cepat.

"Kenaikan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia perlu disikapi dengan gerak cepat melakukan pengujian, pelacakan, dan perawatan pasien terinfeksi," ujar Jokowi dilihat di akun Twitternya, Senin, 13 Juli 2020.

"Terutama di 8 provinsi dengan angka penularan tinggi, yaitu Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Sulsel, Jateng, Sumut, Papua, dan Kalsel," lanjutnya.

Kata Jokowi, Fasilitas kesehatan di rumah sakit harus ditingkatkan, dan pengujian PCR dinaikkan sampai 30.000 tes per hari. 

"Kita juga perlu menggalakkan Gerakan Nasional Disiplin Protokol Kesehatan agar masyarakat semakin disiplin memakai masker, jaga jarak aman, dan sering mencuci tangan," ucapnya.

Netizen pun turut mengkritik kicauan yang disampaikan oleh Jokowi tersebut. Ini komentar netizen.

"Kenaikan covid 19 perlu disikapi dg gerak cepat? lah bukannya bpk sndri yg ajarkan LELET dlm penanganan covid sjk bpk perintahkan para menteri n kpla daerah agr genjot trus pariwisata yg mana negara tetgga sudah ditemukan kasus Covid 19...lupa y pak?" komentar netizen.

"Statement ini seharusnya di twit Februari lalu," tulis salah satu netizen.

"Kok spt bukan tweet resmi dari seorang presiden ya pak? Presiden itu memberi perintah & instruksi pak, apalagi dlm masa pandemi tinggi spt skrg. Pernyataan ini lbh pas disampaikan di sekitar bln Februari atau Maret 2020 lalu, skrg keadaannya jauh lbh gawat drpd itu," kicau seorang netizen.

"Makanya jgn takabur,udah diingetin sama org bnyk masih kekeuh bahkan dibawa becandaan. Skrg kasus msh tinggi udah lsg dibawa ke new normal. Kasus Psbb aja msh blm bisa nurunin angkanya udah lsg ke new normal," kata netizen lainnya.