Sedikitnya 54 Orang Tewas Akibat Terseret Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Flores Timur
RIAU24.COM - Sedikitnya 54 orang tewas setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda sebuah pulau di provinsi paling timur Indonesia pada Minggu pagi. Beberapa jam sebelum orang terbangun untuk merayakan Minggu Paskah, hujan lebat mengakibatkan banjir bandang di Pulau Flores yang mayoritas beragama Katolik itu.
Lumpur menggenangi rumah, sementara jembatan dan jalan di ujung timur pulau hancur.
“Ada 54 orang tewas dengan sembilan luka-luka” di Kabupaten Flores Timur, dan “masih banyak yang terjebak di bawah lumpur”, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Raditya Jati mengatakan kepada kantor berita AFP.
Petugas penyelamat memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat karena mereka berjuang untuk mencapai daerah terpencil dan terparah di Kabupaten Flores Timur karena hujan dan ombak yang kuat.
Jati menambahkan, cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlanjut pada pekan-pekan mendatang.
Secara terpisah pada hari Minggu, banjir menewaskan dua orang di kota Bima di provinsi tetangga Nusa Tenggara Barat, menurut badan pengendalian bencana. Bendungan di empat kecamatan juga meluap, menenggelamkan hampir 10.000 rumah setelah hujan lebat selama sembilan jam, kata Jati.
Badan cuaca Indonesia mengatakan topan tropis yang mendekati Selat Sabu, antara bagian selatan provinsi Nusa Tenggara dan pantai utara Timor Leste, dapat membawa lebih banyak hujan, ombak, dan angin. Tanah longsor yang fatal dan banjir bandang sering terjadi di seluruh kepulauan Indonesia selama musim hujan.
Pada bulan Januari, banjir bandang melanda kota Sumedang di Jawa Barat, menewaskan 40 orang. Dan September lalu, sedikitnya 11 orang tewas akibat longsor di Kalimantan, sementara beberapa bulan sebelumnya puluhan orang tewas dalam bencana serupa di Sulawesi. Deforestasi seringkali menjadi penyebab tanah longsor, menurut ahli lingkungan. Badan bencana negara memperkirakan bahwa 125 juta orang Indonesia - hampir setengah dari populasi negara - tinggal di daerah yang berisiko longsor.