RIAU24.COM -  Selama di medan perang, senjata kimia kerap digunakan banyak militer di dunia. Alasannya karena zat kimia yang disematkan pada persenjataan menjadikannya efektif dan amat mematikan.

Kehadirannya bahkan sudah diketahui dan dipakai sebelum Masehi dikutip dari cnnindonesia.com.

Sementara untuk versi modernnya digunakan dalam Perang Dunia I tepatnya pada 1914 hingga 1918.

Mereka itu adalah pasukan Jerman yang meluncurkan serangan klorin di Ypres, Belgia pada 22 April 1915. Akibatnya, 5 ribu nyawa tentara Prancis dan Algeria melayang seketika.

Lalu Jerman memakai berbagai gas dan moster lagi yang kemudian dibalas dengan cara serupa dari sekutu.

Begitu perang berakhir, data menyebutkan jika lebih dari 1,3 juta orang terdampak senjata kimia, 91 ribu orang di antaranya tewas.

Setelah semua peristiwa pilu itu usai, banyak pemimpin dunia melarang pemakaian senjata kimia dalam pertempuran.

Barulah pada Konvensi Geneva 1925 sebuah protokol tentang larangan senjata kimia dan biologis disetujui banyak negara.