Mengenal Sosok Nahel Merzouk yang Tewas Ditembak Polisi Prancis
RIAU24.COM - Kematian Nahel Merzouk (17) telah memicu kericuhan di berbagai kota di seluruh Prancis, termasuk di Nanterre, sebelah barat Paris, tempat dia dibesarkan.
Total lima hari kota-kota di negara itu mengalami kerusuhan besar-besaran. Terbaru, para perusuh menyerbu rumah walikota pinggiran Paris, L'Hay-les-Roses, Vincent Jeanbrun. Mereka membakar mobil dan meluncurkan kembang api ke arah istri dan anak-anak Jeanburn yang baru berusia 5 dan 7 tahun.
Lantas siapa Nahel Merzouk?
Nahel Merzouk sendiri adalah anak tunggal yang dibesarkan oleh ibunya tanpa seorang ayah. Ia bekerja sebagai supir pengiriman makanan.
Di waktu senggang, ia diketahui juga bermain di rugby. Ia menjadi salah satu atlet lokal di Pvale Citoyen, salah satu bagian dari asosiasi di Prancis.
Ia sebenarnya terdaftar di perguruan tinggi di Suresnes. Namun, catatan kehadirannya di perguruan tinggi buruk.
Pada hari dirinya tewas, Selasa pekan lalu, ia dilaporkan berpamitan pada ibunya untuk bekerja. Ia bahkan sempat memberi ciuman ke ibunya sebelum pergi.
Tapi tak lama setelahnya, sekitar pukul 09.00 pagi ia ditembak mati di dada dari jarak dekat. Kala itu, ia berada di belakang kemudi mobil Mercedes kala pemeriksaan polisi terjadi.
Jaksa tinggi di Nanterre, Pascal Prache, mengatakan bahwa remaja tersebut telah diketahui polisi karena tidak mematuhi lalu lintas di mana ia diminta berhenti berkendara. Ia pun telah dipanggil ke pengadilan remaja pada bulan September untuk insiden tersebut.
Diketahui umur 17 tahun memang belum mendapat izin berkemudi. Namun, penggeledahan mobil tidak menemukan bahwa dirinya membawa bahan berbahaya atau obat-obatan terlarang.
BBC International menggambarkan bagaimana kematian Nahel menjadi pukulan bagi ibunya. Apalagi, ia adalah anak semata wayang.
"Apa yang akan saya lakukan sekarang?" kata sang ibu saat mengetahui sang anak meninggal.
"Saya mencurahkan segalanya untuk dia ... Saya hanya punya satu, saya tidak punya 10 (anak). Dia adalah hidup saya, sahabat saya," tangisnya.
Bagi keluarga ia merupakan anak baik. Ini pun dibenarkan pengacaranya.
"Dia anak baik" kata neneknya dikutip New York Times.
"Tidak memiliki catatan kriminal," tegas pengacaranya di program televisi Prancis C à Vous.
Pernyataan bahwa Nahel bukan anak yang berulah juga dikatakan Presiden tim rugby Ovale Citoyen Jeff Puech. Ia mengaku sangat mengenalnya.