Sinergi Tingkatkan Likuiditas Pasar Uang Syariah, BRKS Lakukan PKS dengan 9 Bank
RIAU24.COM - PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) berpartisipasi dalam penandatanganan kerja sama 9 Bank Syariah untuk Transaksi Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank (SiPA) dalam acara Bussiness and Financing Deals Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 di Jakarta (27/10/2023).
Kerja sama ini merupakan sinergi serta bagian dari dukungan Bank Riau Kepri Syariah kepada Bank Indonesia untuk meningkatkan likuiditas pasar uang syariah. Kegiatan ini juga melibatkan perbankan syariah dan konvensional, perusahaan fintech, penyedia jasa pembayaran dan lembaga keuangan syariah lainnya.
Pemimpin Bagian Hubungan Kelembagaan Divisi Treasuri dan Internasional BRK Syariah, Coky Andre mewakili Direksi Bank Riau Kepri Syariah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut dengan Bank NTB Syariah, Bank Sulselbar UUS, Bank Aceh Syariah, Bank Kalbar UUS, Bank Sumsel Babel UUS, Bank Kaltimtara UUS, Bank Mega Syariah, Bank Victoria Syariah dan Bank Muamalat.
Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah, M.A Suharto mengatakan komitmen yang kuat BRK Syariah untuk turut mendukung pendalaman pasar keuangan syariah dengan berkontribusi sebagai counterpart bank dalam transaksi SiPA. Sinergi ini dapat lebih memperkuat struktur perbankan syariah, baik dari aspek bisnis, permodalan, asset, maupun likuiditas.
“Kami sangat menyambut baik adanya Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah (PUAS) yang dilakukan oleh Bank Indonesia lewat kehadiran SiPA. Kami yakin dengan adanya SiPA dapat membuat kolaborasi sesama bank syariah akan semakin baik dan memberikan dampak positif pada perbankan syariah. Prinsipnya, kerja sama ini merupakan bagian dari dukungan BRK Syariah kepada Bank Indonesia untuk meningkatkan likuiditas pasar uang syariah,” kata M.A Suharto.
Kegiatan yang bertujuan sebagai salah satu sarana untuk pemenuhan likuiditas sementara, sumber pendanaan jangka pendek dan optimalisasi pendapatan dari kelebihan likuiditas ini juga dihadiri oleh Ketua Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Arief Hartawan dan Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Asbisindo Hery Gunardi menyampaikan, acara Business and Financing Deals ini sejalan dengan misi penyelenggaraan ISEF yaitu untuk mengintegrasikan dan mewujudkan ide dalam inisiatif yang membawa dampak positif, baik bagi kemajuan ekonomi nasional maupun internasional melalui pengembangan keuangan dan ekonomi syariah.
”Implementasi dari business deal ini diharapkan dapat memperkuat integrasi dan sinergi antara pelaku pasar serta meningkatkan harmonisasi hubungan bersama regulator sebagai pemangku kebijakan,” ungkapnya.
Hery memaparkan, di tengah gejolak ekonomi saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga baik. Kemudian bila dilihat lebih dalam, perbankan syariah juga menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan angka per Juni 2023, baik asset, pembiayaan, maupun DPK perbankan Syariah mampu tumbuh double digit.
“Menurut kami ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi bank syariah untuk terus tumbuh. Kami berharap, semoga dengan kolaborasi yang baik antar industri, peluang untuk meningkatkan market share masih terbuka di masa-masa yang akan datang,” tuturnya.ADV