RIAU24.COM - Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan pertemuan tertutup di kediaman Sultan di Kraton Kilen, Keraton Jogja pada hari Jumat malam (23/2).

Namun, Hadi mengklaim tak membawa pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana mediasi dengan Megawati Soekarnoputri saat pertemuan itu.

Selepas pertemuan, Hadi menyebut kedatangannya hanya untuk silaturahmi semata pascapelantikan dirinya sebagai Menko Polhukam, Rabu (21/2) kemarin.

"Kami hanya datang untuk silaturahmi saja dan itu seperti biasa saya lakukan. Tradisi saya, saya selalu sowan kepada ngarsa dalem (Sultan)," kata Hadi dilansir dari cnnindonesia.com.

Tradisi sowan itu, menurut Hadi juga ia lakukan ketika dirinya didapuk jadi Panglima TNI. Kala menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), ia mengaku cukup sering bersua dengan Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

Hadi menyebut pertemuan malam ini sama sekali tak membincangkan permintaan Jokowi kepada Sultan untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.

Pembicaraan antara Hadi dan Sultan sebatas mengenai kondusivitas pascapelaksanaan Pemilu serta Pilpres 2024 dan bagaimana mempertahankannya hingga seluruh tahapan selesai demi kepentingan pembangunan ke depan.

"(Bahas mediasi Jokowi-Mega) ya enggak lah, saya hanya ngomong biasa saja sesuai dengan tugas yaitu saya menjaga stabilitas keamanan dan kondisi seperti ini lah yang harus kita pertahankan. Supaya rakyat juga tenang dan itu bagian dari tugas yang harus saya jaga, (topik) yang lain enggak ada," ungkapnya.

Lebih jauh, Hadi juga mengungkap wejangan dari Sultan selaku tokoh senior untuk bagaimana ia menjalankan tugasnya sebagai Menko Polhukam nantinya.

"Intinya adalah menjaga keamanan dan Sultan juga sangat mendukung untuk tetap menjaga kondisivitas yang saat ini sedang berjalan yakni aman dan damai," pungkasnya.