Bela Palestina, Milisi Syiah di Irak Serang Bandara Ben Gurion Israel dengan Drone Canggih
RIAU24.COM - Kelompok milisi Syiah di Irak yang tergabung dalam Perlawanan Islam mengklaim para pejuangnya menyerang Bandara Ben Gurion, Israel, sebanyak dua kali dalam satu minggu dengan menggunakan drone canggih.
Perlawanan Irak membenarkan serangan terhadap Israel yang melancarkan perang genosida terhadap rakyat Gaza.
“Pejuang Perlawanan Islam di Irak, saat fajar hari ini, Selasa (20/3/2024), menargetkan bandara Ben-Gurion di kedalaman Zionis menggunakan drone,” kata pernyataan Perlawanan Irak, dilansir Sindonews dari Press TV.
Milisi tersebut juga menegaskan komitmennya untuk menyerang benteng musuh, sebagai bagian dari operasi tahap kedua untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza.
Menanggapi pembantaian Israel terhadap warga sipil Palestina yang tidak bersalah, tahap kedua operasi Perlawanan Irak telah dimulai yang mencakup pemberlakuan blokade terhadap navigasi maritim Israel di Mediterania dan penghentian layanan pelabuhan-pelabuhan Israel.
Perlawanan juga menyerang bandara yang sama pada tanggal 12 Maret dengan menggunakan drone.
Perlawanan Islam di Irak mengatakan mereka akan melanjutkan serangannya terhadap sasaran-sasaran Israel sampai rezim tersebut menghentikan genosida di Gaza.
Serangan ini juga menyerang pangkalan militer utama Amerika di Suriah dan Irak di tengah kemarahan atas dukungan AS terhadap serangan gencar Israel di Gaza.
Perlawanan Islam di Irak mengatakan pasukan pendudukan Amerika hanya paham dengan bahasa kekerasan, dan mengecam pembunuhan seorang komandan anti-teror di Bagdad timur.
Perlawanan Islam di Irak juga mengaku bertanggung jawab atas serangan pada akhir Januari di perbatasan Yordania dengan Suriah yang menewaskan tiga tentara AS.
Dalam beberapa minggu terakhir, Perlawanan Islam di Irak mengintensifkan operasinya terhadap sasaran-sasaran Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Perlawanan Irak menargetkan pangkalan udara kendaraan udara tak berawak (UAV) Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki dengan menggunakan drone.
Akram al-Kaabi, Sekretaris Jenderal Gerakan al-Nujaba, mengatakan pada 25 Februari bahwa ia tidak akan berhenti menyerang sasaran Israel di wilayah pendudukan Palestina.
“Kami tidak akan mengabaikan tujuan membebaskan Irak dari kehadiran AS dan mendukung Palestina dengan menyerang pendudukan Israel," ungkap al-Kaabi.
Perlawanan Islam di Irak telah melancarkan serangan baru terhadap sasaran Israel di wilayah pendudukan untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza.
Israel melancarkan perang melawan Gaza pada tanggal 7 Oktober. Sejak awal perang, rezim tersebut telah membunuh lebih dari 31.600 warga Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita, anak-anak, dan remaja.
Sebagai tanggapan, gerakan perlawanan dari Lebanon, Irak, dan Yaman telah melakukan operasi militer melawan rezim Tel Aviv dan kepentingannya di wilayah tersebut.