Pakai Simbol Pro Palestina, Karyawan Apple Diduga Dipecat
RIAU24.COM - Hampir 400 karyawan Apple menandatangani surat terbuka yang meminta CEO Tim Cook dan eksekutif lainnya untuk buka suara terkait penderitaan warga Palestina. Mereka juga menuding Apple telah menindak hingga memecat karyawan yang mendukung Palestina.
Surat terbuka ini dirilis oleh kelompok Apples4Ceasefire yang terdiri dari ratusan karyawan dan mantan karyawan Apple dari Amerika, Skotlandia, Spanyol, Kanada, dan Inggris. Mereka bekerja di berbagai sektor mulai dari pekerja ritel sampai ahli teknis dan spesialis operasional.
Dalam suratnya, mereka mengatakan Cook telah berbicara tentang warga Israel yang menjadi korban serangan 7 Oktober, tapi sampai sekarang ia belum bersuara tentang korban agresi di Palestina.
"Kami dengan rendah hati meminta Tn. Cook dan seluruh tim eksekutif untuk mengakhiri sikap diam mereka mengenai masalah penting ini, dan memperjelas pentingnya hidup warga Palestina," kata Apples4Ceasefire dalam surat terbukanya, seperti dikutip dari Mashable, Minggu (7/4).
"Dengan lebih dari 35.000 warga Palestina tak berdosa yang terbunuh, setiap hari kita diam kita menjadi semakin terlibat dalam genosida, dan semakin kita bungkam dalam isu ini, semakin jelas bahwa Apple tidak mendukung hak asasi manusia warga Palestina," sambungnya.
Apples4Ceasefire juga mengkritik Apple karena tidak hanya bungkam soal situasi di Palestina tapi juga tidak memperhatikan karyawannya sendiri yang memberikan dukungan kepada Palestina.
Mereka mengklaim sejumlah karyawan Apple telah didisiplinkan hingga dipecat karena menunjukkan solidaritasnya dengan Palestina lewat aksesoris seperti pin dan keffiyeh.
"Siapapun yang berani menyatakan dukungan terhadap rakyat Palestina dalam bentuk mengenakan keffiyeh, pin, gelang, atau pakaian, telah ditindak dengan kedok 'melanggar perilaku bisnis' dan menciptakan 'lingkungan berbahaya," tulis Apples4Ceasefire.
Dalam podcast dengan kelompok Palestine in America, Apples4Ceasefire menjelaskan diskriminasi yang dialami oleh Madly Laaibah Espinoza, seorang karyawan Apple yang berlokasi di Chicago, Amerika Serikat.
Espinoza kabarnya sempat bertanya kepada tim Apple Store apakah ia boleh mengenakan keffiyeh saat bertugas, dan ia diizinkan asal keffiyeh itu tidak menutupi logo Apple. Tapi Apples4Ceasefire mengatakan Espinoza kemudian dipecat.
Ini bukan pertama kalinya karyawan Apple meminta eksekutif untuk mendukung Palestina. Pada tahun 2021, karyawan yang tergabung dalam kelompok Apple Muslim Association merilis surat terbuka yang ditujukan kepada Cook yang meminta perusahaan untuk mengakui penderitaan warga Palestina yang hidup di bawah okupasi ilegal.