Peringatan Tsunami Dikeluarkan di Jepang Setelah Gempa Besar Berkekuatan 6,7 SR Melanda Wilayah Pasifik Utara
RIAU24.COM - Peringatan tsunami dikeluarkan di Jepang setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,7 melanda wilayah Pasifik utara pada hari Minggu (9 November).
Gempa terjadi sekitar pukul 17.03 di perairan lepas pantai Iwate.
Badan Meteorologi Jepang menyatakan bahwa tsunami mungkin terjadi di wilayah tersebut dengan gelombang setinggi satu meter (tiga kaki).
Tak lama setelah peringatan dikeluarkan, badan tersebut menyatakan bahwa gelombang tsunami kecil telah teramati.
"Peringatan tsunami telah dikeluarkan," demikian pernyataan JMA dalam sebuah buletin.
Lebih lanjut, JMA memperingatkan bahwa gelombang dapat menghantam pantai Iwate kapan saja setelah gempa besar tersebut.
Sementara itu, Survei Geologi AS melaporkan bahwa gempa tersebut berkekuatan 6,8 SR.
Lembaga penyiaran nasional NHK melaporkan bahwa gelombang tsunami lepas pantai teramati dan mendesak penduduk untuk menjauh dari wilayah pesisir.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, tsunami pertama menghantam Miyako, Iwate, pukul 17.37, tetapi tsunami tersebut sangat kecil sehingga badan tersebut mengatakan tidak dapat mengukur besarnya.
Dua menit kemudian, gelombang setinggi 10 sentimeter (kurang dari empat inci) mencapai Ofunato, katanya.
Jepang adalah salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia.
Negara kepulauan ini terletak di atas empat lempeng tektonik utama di sepanjang tepi barat ‘Cincin Api’ Pasifik.
Dengan populasi sekitar 125 juta jiwa, Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun dan menyumbang sekitar 18 persen dari total gempa bumi di dunia.
Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 5,4 melanda Kepulauan Andaman, India, pada pukul 12.06 siang (waktu setempat) pada hari Minggu (9 November).
Gempa tersebut tercatat berada di kedalaman 90 kilometer di Laut Andaman, 126 kilometer tenggara Diglipur, menurut Pusat Seismologi Nasional.
Tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan.
Setelah gempa bumi, Malaysia menyatakan tidak ada ancaman tsunami di wilayah tersebut.
(***)