Usia Muda Sudah Kena Penyakit Jantung? Dokter Ungkap Cara Mencegahnya
RIAU24.COM - Semakin banyak kasus penyakit jantung kini ditemukan pada usia muda. Kondisi ini memicu kekhawatiran, karena dulu penyakit jantung identik dengan usia lanjut. Menurut spesialis bedah toraks dan kardiovaskular BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo, dr Sugisman, SpBTKV(K), salah satu kunci pencegahannya justru terletak pada pola hidup yang perlu diperbaiki sejak dini.
Ia menilai anak muda saat ini sebenarnya sudah lebih sadar akan pentingnya kesehatan, terutama lewat kebiasaan berolahraga. Tren lari, bersepeda, hingga gym makin populer dan menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap gaya hidup aktif. Namun, ia menilai olahraga saja belum cukup.
dr Sugisman mengatakan, kebiasaan baik tersebut perlu diimbangi dengan kebiasaan lain yang mendukung kesehatan jantung, seperti menghindari rokok, alkohol, minuman berpemanis, dan suplemen energi berlebihan.
Kualitas tidur juga menjadi faktor penting. Ia menjelaskan, tubuh memiliki irama sirkadian yang mengatur waktu istirahat dan aktivitas. Ketika pola tidur terganggu, fungsi organ ikut terpengaruh karena tubuh kehilangan waktu untuk memulihkan diri.
"Ya, jadi kan pola hidup kita itu kan sudah diatur sebenarnya. Ada irama sirkadian namanya. Jadi jam berapa tubuh kita itu harus istirahat. Jam berapa tubuh kita itu harus bangun. Itu semua sudah diatur, berdasarkan pola hidup kita sejauh ini," ucapnya dalam tayangan detikSore, Senin (10/11/2025).
"Iya, karena itu sudah di setting sama yang menciptakan gitu. Bahwa anda kalau malam hari, misalnya jam 10 atau paling lambat jam 12 harus tidur. Waktunya istirahat. Kalau sudah lebih dari itu, itu akan menyiksa badannya. Ya kan, organ-organ lain itu perlu istirahat," lanjutnya.
Selain itu, pola makan sehat juga perlu dijaga. dr Sugisman mengatakan tantangan terbesar saat ini adalah mudahnya akses terhadap makanan cepat saji dan olahan modern yang tinggi lemak, gula, dan garam.
Meski sulit dihindari sepenuhnya, ia menyarankan untuk mengurangi porsinya secara bertahap. Mengatur jumlah dan frekuensi konsumsi makanan tidak sehat bisa membantu menekan risiko penyakit jantung di masa depan.
Dengan menjaga keseimbangan antara olahraga, pola makan, dan istirahat yang cukup, anak muda bisa memitigasi risiko penyakit jantung sejak dini. Kebiasaan kecil yang dilakukan konsisten dapat menjadi investasi besar untuk kesehatan jantung di masa depan.
"Kalau kita tidak bisa meminimalisir sampai zero, tapi paling enggak jumlahnya, takarannya bisa makin berkurang," sambungnya. ***