Klaim Tiongkok: Jepang Tidak Memenuhi Syarat untuk Menjadi Anggota Tetap DK PBB

Amastya 20 Nov 2025, 15:03
Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning/ AFP
Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning/ AFP

RIAU24.COM - Di tengah ketegangan diplomatik yang sedang berlangsung, Tiongkok mengklaim pada hari Rabu (19 November) bahwa Jepang tidak memenuhi syarat untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, mengatakan bahwa Jepang tidak mampu memikul tanggung jawab menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan akibat pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi tentang Taiwan.

Mao mengatakan, “Jepang tidak memenuhi syarat untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.”

Saat ini, DK PBB memiliki lima anggota tetap: Tiongkok, AS, Inggris, Prancis, dan Rusia.

"Jepang belum sepenuhnya merefleksikan tanggung jawabnya di masa perang, dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi baru-baru ini melontarkan pernyataan keliru tentang Taiwan, yang menantang tatanan internasional pascaperang," ujar Ning.

AS telah mengonfirmasi penjualan sistem rudal canggih senilai hampir $700 juta kepada Taiwan, yang telah diuji coba di Ukraina.

Ini adalah paket senjata kedua yang dikirimkan negara kepulauan itu dalam seminggu, sehingga totalnya mencapai $1 miliar.

Di kawasan Indo-Pasifik, hanya Australia dan Indonesia yang saat ini mengoperasikan sistem tersebut, tiga di antaranya dikatakan Amerika Serikat akan diberikan kepada Taiwan sebagai bagian dari penjualan senjata senilai $2 miliar tahun lalu.

Sistem persenjataan tersebut dikenal sebagai Sistem Rudal Darat-ke-Udara Nasional Canggih (NASAMS), sebuah solusi pertahanan udara jarak menengah.

"Dana penjualan militer asing (Taiwan) tahun fiskal 2026 sebesar $698.948.760 telah diwajibkan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Hal ini terjadi di tengah ketegangan Jepang-Tiongkok terkait Taiwan.

Setelah itu, Taiwan sedang mempersiapkan warganya untuk menghadapi keadaan darurat apa pun, seperti bencana alam atau invasi Tiongkok.

(***)