APBD Siak 2026 Disahkan: Naik Jadi Rp 2,37 Triliun, Defisit Minim Ditutup Pembiayaan Daerah

Lina 30 Nov 2025, 13:30
APBD Siak 2026 Disahkan: Naik Jadi Rp 2,37 Triliun, Defisit Minim Ditutup Pembiayaan Daerah
APBD Siak 2026 Disahkan: Naik Jadi Rp 2,37 Triliun, Defisit Minim Ditutup Pembiayaan Daerah

RIAU24.COM - SIAK — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kabupaten Siak resmi mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2026. Pengesahan dilakukan melalui rapat paripurna di Balai Sidang DPRD Siak, Jumat (28/11/2025).

Rapat penting ini dipimpin Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, didampingi Wakil Ketua I Syarif dan Wakil Ketua II Laiskar Jaya. Dari pihak eksekutif, hadir langsung Bupati Siak Afni Zulkifli dan Wakil Bupati Syamsurizal.

APBD Meningkat Jadi Rp 2,370 Triliun

Juru bicara Badan Anggaran DPRD Siak, Marudut Pakpahan, menyampaikan bahwa total APBD 2026 disahkan sebesar Rp 2,370 triliun. Angka ini mengalami kenaikan signifikan dari draf awal KUA-PPAS yang hanya berkisar Rp 1,9 triliun.

Kenaikan tersebut dipicu oleh optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tahun depan dipatok mencapai Rp 696 miliar. Sementara itu, pendapatan transfer dari pemerintah pusat menyumbang Rp 1,674 triliun.

Belanja Daerah Tembus Rp 2,371 Triliun

Terkait alokasi belanja, Marudut merinci total belanja daerah ditetapkan sebesar Rp 2,371 triliun, meliputi:

Belanja Operasional: Rp 1,948 triliun

Belanja Modal: Rp 188 miliar

Belanja Tak Terduga: Rp 997 juta

Belanja Transfer: Rp 233 miliar

Dalam struktur pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan ditetapkan Rp 14 miliar, termasuk estimasi SILPA tahun sebelumnya sebesar Rp 13 miliar.

Defisit Rp 1,3 Miliar Ditutup Pembiayaan Daerah

Dengan total belanja yang lebih tinggi dibanding pendapatan, APBD Siak 2026 mencatat defisit Rp 1,3 miliar. Marudut memastikan defisit ini akan ditutup melalui skema pembiayaan daerah yang telah tersedia.

PAD Baru 29 Persen, Ketergantungan pada Transfer Masih Tinggi

Dalam laporannya, Marudut menyoroti komposisi pendapatan daerah. PAD Siak hanya berkontribusi 29,1 persen, sedangkan pendapatan transfer mencapai 70,9 persen.

“Artinya Siak masih bergantung pada dana transfer. Upaya peningkatan PAD harus terus diperkuat pada tahun-tahun mendatang,” tegasnya.(Lin)