Menu

Sempat Buat Geger dan Terkam 2 Warga Riau, Harimau Sumatera Bonita Akan Dilepas Liar Kembali

Siswandi 5 Jul 2019, 15:18
Harimau Sumatera Bonita, terpantau petugas tengah berkeliaran siang hari di perkebunan sawit, sebelum akhirnya ditangkap. Foto: int
Harimau Sumatera Bonita, terpantau petugas tengah berkeliaran siang hari di perkebunan sawit, sebelum akhirnya ditangkap. Foto: int

RIAU24.COM -  Bonita, harimau sumatera berjenis kelamin betina yang sempat membuat geger masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir, rencananya akan dilepasliarkan kembali ke alam lepas. Tidak hanya Bonita, hal yang sama juga akan diberlakukan terhadap Atan Bintang, harimau sumatera jantan, yang juga diamankan dari Kabupaten Indragiri Hilir.

Rencana itu diungkapkan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Suharyono di Pekanbaru, Jumat 5 Juli 2019.

Dikatakan, saat ini kedua harimau itu masih berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.

Namun Suharyono menolak menyebutkan di kawasan mana kedua hewan itu akan dilepasliarkan. Dikatakan, pihaknya sengaja mempublikasikan, supaya tidak memancing rencana perburuan terhadap binatang yang dilindungi tersebut.

Tidak itu saja, berkemungkinan besar, Bonita dan Atan Bintang akan dilepas di kawasan yang sama. Hal itu disebabkan jenis kelamin keduanya berbeda, sehingga tidak akan terjadi perebutan kawasan (teritori).

"Kalau jantan dan betina tidak masalah dilepas di kawasan yang sama. Ini karena tidak akan terlalu terkait masalah teritori," terangnya, dilansir antara.

Dipasang GPS
Sementara itu, agar memudahkan pemantauan, pada leher kedua hewan buas itu akan dipasangkan kalung GPS. Sehingga pihaknya bisa memantau perkembangan keduanya setiap saat.

Seperti diketahui, harimau sumatera Bonita, sempat membuat heboh masyarakat Riau, khususnya masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, karena menerkam warga sehingga mengakibatkan dua orang meninggal.

Tak hanya itu, Bonita bahkan berani keluar pada siang hari di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir.

Proses pencarian terhadap Bonita, berlangsung empat bulan. Tepatnya sejak Januari 2018 hingga April 2018 lalu. Pencarian terhadap Bonita juga tercatat sebagai upaya penyelamatan dan relokasi harimau terlama di Indonesia.

Sedangkan Atan Bintang, diselamatkan petugas pada November 2018 lalu, setelah sempat terjebak di kolong bangunan rumah toko (Ruko) di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir. ***