Menu

Buang Piala 'Kebohongan Award' ke Tempat Sampah, Demokrat Bakal Polisikan PSI

Riko 5 Jan 2019, 20:43
Demokrat membuang piala kebohongan dari PSI ke tempat sampah
Demokrat membuang piala kebohongan dari PSI ke tempat sampah

RIAU24.COM - Partai Demokrat membuang ke tempat sampah anugerah kebohongan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Andi Arief.

Andi Arief sendiri mendapatkan 'penghargaan kategori terhalu' karena diduga ikut menyebarkan hoaks tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Anugerah dari PSI untuk Andi Arief berupa piala dan piagam.

"Saya yang lakukan (buang piagam dan piala dari PSI). Karena itu kami amggap award bohong-bohongan dan sampah," kata Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Jumat 4 Januari 2019 malam.

Ferdinand berujar, PSI telah menabrak fatsun dan kepatutan dalam adab berpolitik sesama partai. Dia menilai PSI tidak memiliki kapasitas memberikan award kebohongan kepada koleganya, Andi Arief serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"PSI tidak punya adab politik, adab politiknya nol besar," tandasnya.

Pemberian award, sambung Ferdinand, harus memiliki kriteria, metodologi, serta jelas mekanisme penjuriannya. Namun apa yang dilakukan PSI tidak jelas sehingga ia menilai partai tersebut telah melampaui kapasitasnya.

"Award ini bohong-bohongan yang telah menuduh orang lain sebagai pembohong," tegasnya.

Ferdinand menambahkan, award ini merupakan bentuk pidana pencemaran nama baik dan fitnah serta masuk dalam jerat UU ITE karena medsos PSI ikut menyiarkannya.

"Sehingga ini patut dilaporkan dan patut diambil langkah hukum pencemaran dan fitnah Pasal 310, 311 KUHP dan dikaitkan dengan UU ITE karena disiarkan melalui media sosial," tuturnya.

"Tapi apakah kita akan ambil langkah itu tergantung sahabat kami Andi Arief karena korbannya adalah Andi Arief. Kalau Andi menyatakan tolong untuk dilaporkan ke polisi sebagai pidana maka kami Partai Demokrat akan memfasilitasi untuk melaporkan pemuatan tersebut sebagai perbuatan pidana," ungkapnya.

"Tetapi kalau Andi bilang tidak ya tentu karena korbannya Andi maka tidak mungkin kami laporkan, jadi kami akan koordinasi dengan Andi Arief untuk memutuskan apakah melaporkan mereka atau tidak. Jadi itu ada tiga poin besarnya di situ," tutup Ferdinand.


Sumber:  Okezone