Menu

Sungguh Terlalu, Hanya Karena Pilih Partai Oposisi, Perempuan Ini Diperkosa Ramai-ramai

Siswandi 8 Jan 2019, 14:32
Massa dari partai oposisi di Bangladesh menggelar aksi menuntut kasus pemerkosaan beramai-ramai yang dialami seorang perempuan di negara itu, segera diusut tuntas. Foto: int
Massa dari partai oposisi di Bangladesh menggelar aksi menuntut kasus pemerkosaan beramai-ramai yang dialami seorang perempuan di negara itu, segera diusut tuntas. Foto: int

RIAU24.COM -  Ajang Pemilu di negara Bangladesh yang digelar pada 30 Desember 2018 lalu, masih menyisakan sejumlah cerita kelam. Di antaranya, Pemilu dinilai penuh dengan aksi kecurangan oleh pihak pemenang, yakni partai Liga Awami. Selain itu, Pemilu di negara pecahan Pakistan juga disebut-sebut penuh dengan intimidasi dan kekerasan. Setidaknya, ada 17 nyawa melayang saat proses pemilihan suara berlangsung.

Dari sekian banyak kasus kekerasan yang telah terjadi, apa yang dialami seorang perempuan ibu rumah tangga warga Kota Dhaka, termasuk yang paling banyak disorot.

Ia menjadi korban pemerkosaan. Ironisnya, aksi pemerkosaan itu dilakukan sejumlah tersangka secara beramai-ramai. Namun yang membuat miris, aksi perkosaan itu terjadi karena sang ibu rumah tangga tersebut memilih partai oposisi, yakni Partai Nasionalis Bangladesh.

Buntut dari perbuatan bejat itu, Kepolisian Bangladesh menangkap 10 orang yang diduga terkait terkait pemerkosaan bersama-sama tersebut. Salah satu di antaranya, adalah anggota partai politik yang berkuasa di Bangladesh.

Untuk diketahui, Liga Awami yang kini berkuasa di Bangladesh dan menaungi Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina, memenangkan lebih dari 90 persen kursi parlemen dalam Pemilu tersebut.

Meski disebut banyak kecurangan, pihak Liga Awami telah menyangkal tuduhan-tuduhan itu. Kemenangan Liga Awami, sekaligus membuat Sheikh Hasina berhasil memperpanjang masa jabatannya sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya.

Halaman: 12Lihat Semua