Menu

Rembuk Tatakelola TORA di Gambut Siak Libatkan Banyak Pihak

Lina 30 Jan 2019, 19:36
Badan Restorasi Gambut RI (BRG) memfasilitasi Focus Group Discussion (FGD)/lin
Badan Restorasi Gambut RI (BRG) memfasilitasi Focus Group Discussion (FGD)/lin

“Lahan yang akan dibagikan ini tidak boleh ditanami sawit dijual, tapi akan ditanami komoditi bernilai ekonomi tinggi namun ramah gambut. Untuk menghindari praktik jual beli,  sertifikat tersebut dikumpulkan dan akan dijadikan jaminan penyertaan modal" jelas Alfedri.

Ia juga berharap lewat diskusi terbatas, 17 NGO "Sodagho Siak" dan para pakar dapat memberikan masukan terkait inovasi tatakelola dan pengembangan rencana komoditi yang akan dikembangkan di lahan TORA tersebut. Kajian keilmuan penting dilakukan mengingat ketebalan gambut di lahan TORA yang berbeda-beda.

Sementara itu Deputi IV Badan Restorasi Gambut (BRG RI)  Dr Haris Gunawan mengatakan pertemuan ini membuka sejarah baru bagi BRG, karena pertama kali diskusi terbatas dilakukan melibatkan pembicara dari banyak MGO dan akademisi lintas keilmuan.

"Kedepan setelah kajian ini kita tindaklanjuti dengan mengupayakan turun bertemu kelapangan untuk bertemu dan mendengarkan aspirasi masyarakat terkait program TORA ini" sebutnya.

Ia juga menyebut pengelolaan TORA dilahan gambut di Kabupaten Siak memerlukan terobosan, agar lahan gambut tidak hanya dikembangkan sebagai komoditas produktif semata, tapi masyarakat tempatan juga merasakan manfaat dan merasa nyaman disegala aspek termasuk sosiologisnya "jelasnya.

Untuk itu kata dia,  riset yang dilakukan akan melalui banyak tahapan proses dan berbasis hidrologi. Yang tidak kalah penting kata dia, adalah upaya internalisasi pesan bahwa reatorasi adalah kebutuhan dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Halaman: 123Lihat Semua