Menu

Meski Ada Sistem DP Nol Persen, Pasar Mobil Bekas tak Terganggu

Siswandi 11 Feb 2019, 11:24
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Kebijakan uang muka atau DP nol persen dan bunga ringan, saat ini telah jadi perbincangan di kalangan industri otomotif. Ada juga yang memprediksi, kebijakan itu akan berdampak terhadap penjualan mobil bekas.

Namun hingga sejauh ini, kebijakan itu diakui beberapa pebisnis mobil bekas, belum memiliki dampak berarti. Artinya, penjualan mobil bekas tetap saja berjalan seperti biasa.

Kondisinya baru akan berbeda, jika ada pemotongan harga atau diskon terhadap produk mobil baru. Karena biasanya, konsumen sangat memperhatikan hal ini.

Seperti dituturkan Presiden Direktur Mobil 88, Halomoan Fischer, kebijakan DP nol tersebut lebih pada sekedar gimmick untuk menarik daya beli masyarakat.

Sebab dalam praktiknya, pihak perusahaan pembiayaan (leasing) akan melakukan upaya untuk mereduksi kemungkinan konsumen gagal bayar.

“Dari leasing mereka akan lebih ketat memberikan kemudahan tersebut. Uang muka nol persen misalnya, tidak akan diberikan pada sembarang konsumen. Pastinya konsumen dengan rekam jejak baik untuk menghindari risiko gagal bayar,” terangnya, dilansir detik.

Secara logika, tambahnya, konsumen yang memiliki penilaian bagus, berarti memiliki keuangan yang cukup baik atau berada di atas rata-rata. Namun, ingatnya, konsumen seperti ini biasanya sangat jarang akan memanfaatkan uang muka ringan atau nol persen.

“Mereka pun memilih mobilnya pasti premium. Mobil premium itu bisa dihitung, tidak signifikan dengan model mobil di segmen lain. Jadi tidak terlalu berpengaruh,” terangnya lagi.

Fischer mengungkapkan dampak yang cukup terasa justru dari potongan harga yang diberikan pada mobil baru. Ini membuat harga mobil baru dan mobil bekas selisih tipis.

“Konsumen biasanya melihat net price-nya. Itu harga price list setelah dikurangi diskon,” ucap Fischer.

Keterangan yang sama juga datang dari Andi, seorang pedagang mobil bekas dari Jordy Motor MGK Kemayoran. Menurutnya, kebijakan DP ringan tersebut tidak banyak berpengaruhi terhadap jual beli mobil bekas.

Senada Fischer, ia mengatakan, banyak tahapan yang dilakukan pihak leasing untuk menyeleksi permohonan kredit kendaraan.

“Selain itu, yang mau membeli mobil kebanyakan justru mau cicilannya lebih ringan dibanding uang mukanya yang ringan. Jadi lihat situasi dan kebutuhan,” ucap Andi.

“Kalau diskon beda lagi. Itu buat selisih harga dengan mobil bekas makin sedikit. Kadang harus melihat-lihat juga apa yang sedang ditawarkan mobil baru, kalau sedang diskon besar, tidak ambil mobil dengan model yang sama,” tutupnya. ***