Menu

Aspeknas Kuansing Tekankan Pemkab Harus Memberdayakan Kontraktor Lokal

Replizar 14 Feb 2019, 09:23
Ketua Asosiasi Pengusaha Kontraktor Nasional (Aspeknas), Amlis didampingi Sekretarisnya Harianto/zar
Ketua Asosiasi Pengusaha Kontraktor Nasional (Aspeknas), Amlis didampingi Sekretarisnya Harianto/zar

RIAU24.COM -  TELUK KUANTAN - Pemkab Kuansing saat ini sedang giat giatnya memacu pembangunan di segala bidang, baik infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya dengan menggunakan APBD Kabupaten Kuantan Singingi maupun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Namun dalam pelaksanaan pembangunan yang dikerjakan oleh para kontraktor (rekanan), sering terjadi para kontraktor lokal terabaikan, bahkan ada yang tidak memperoleh proyek sama sekali.

"Kami para kontraktor lokal, bukan tidak mampu atau tidak memiliki modal untuk mengerjakan suatu proyek yang ditenderkan (lelang), akan tetapi memang dalam penawaran sering dikalahkan oleh kontraktor luar daerah, karena kontraktor luar selalu membanting harga antara 30 sampai 40 persen dari harga penawaran," ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Kontraktor Nasional (Aspeknas), Amlis didampingi Sekretarisnya Harianto, saat bincang bincang dengan Riau24.Com di Teluk Kuantan, Rabu (13/2).

Menurutnya, Pemkab Kuansing harus mampu memberdayakan kontraktor lokal, yang jumlahnya kurang lebih 80 kontraktor dari tujuh (7) Asosiasi seperti Aspeknas, Gapensi, Akli, Aksi, Aspindo, Aksindo dan Gapeksindo.

"Dengan jumlah proyek lebih dari ratusan dan sekitar 80 kontraktor, sudah barang tentu para kontraktor lokal bisa diberdayakan. Ini tentu saja untuk membina dan mengajak para kontraktor lokal, dalam pengerjaan proyek berskala nasional, karena Pemkab merupakan pembina di daerah," ujarnya.

Keikutsertaan para kontraktor lokal dalam pengerjaan proyek di suatu daerah, bukan berarti terjadi nepotisme suatu proyek tersebut. Akan tetapi hanya untuk ikut serta dalam melaksanakan proyek yang ada di daerah.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami melihat, proyek yang ada di Kuansing, lebih banyak dikerjakan oleh kontraktor luar daerah. Sementara kontraktor lokal hanya menjadi penonton di negeri sendiri," imbuhnya.

Sehingga yang terjadi, pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin lamban, perputaran uang di Kuansing semakin seret, toko toko bangunan maupun lainnya juga sedikit lesu."Sehingga juga memicu meningkatkannya angka pengangguran, karena kontraktor luar daerah sangat jarang memakai Tenaga Kerja lokal," pungkasnya.(***)


R24/phi