Menu

Mengenaskan, Ratusan Jiwa Korban Gempa Palu Masih Tinggal di Tenda Darurat

Siswandi 20 Feb 2019, 11:28
Kawasan Balaroa yang ikut porak poranda saat gempa Palu pada September 2018 lalu. Foto: int
Kawasan Balaroa yang ikut porak poranda saat gempa Palu pada September 2018 lalu. Foto: int

RIAU24.COM -  Kabar mengenaskan datang ratusan warga yang menjadi korban gempa dan likuifaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Meski bencana alam itu terjadi pada September 2018 lalu, namun hingga kini mereka masih saja bertahan di tenda-tenda darurat. Kebanyakan mereka adalah warga Balaroa.

Sejauh ini, pemerintah telah memenuhi janji dengan membangun hunian sementara. Namun demikian, masyarakat korban gempa belum kunjung bisa menempati fasilitas tersebut.

"Kami belum tahu kapan bisa pindah ke huntara," ungkap Fatimah, salah seorang pengungsi warga Balaroa, Rabu 20 Februari 2019.

Kepada antara yang dilansir detik, Fatimah mengakui kondisi ini sudah berlangsung sejak lima bulan lalu, atau tepatnya setelah tempat tinggal mereka musnah dihantam gempa dan likuifaksi pada September 2018 lalu.  

Selama itu pula, ia beserta keluarga warga Balaroa lainnya, terpaksa bertahan di tenda-tenda darurat bantuan dari berbagai pihak. Dia mengakui tinggal di tenda yang cukup sederhana rasanya tidak enak.

"Tapi apa boleh buat, mau kembali ke tempat tinggal semula, rumah dan seluruh perabot sudah hancur karena gempa 7,4 SR," keluhnya.

Halaman: 12Lihat Semua