Menu

Dilindungi Tentara, Menteri Pertanian Israel Paksa Masuk ke Dalam Kompleks Masjid Al Aqsa

Satria Utama 27 Feb 2019, 10:52
 Menteri Pertanian Israel Paksa Masuk ke Dalam Masjid Al Aqsa
Menteri Pertanian Israel Paksa Masuk ke Dalam Masjid Al Aqsa

RIAU24.COM -  Menteri Pertanian Israel Uri Ariel dan sejumlah pemukim Yahudi memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Selasa, waktu setempat.

"Mereka menyerbu kompleks Al-Aqsa dan mengunjungi daerah itu di bawah perlindungan pasukan Israel," ujar Firas al-Dibs, seorang juru bicara Otoritas Endowmen Keagamaan yang dikelola oleh Yordania di Yerusalem kepada Anadolu Agency, seperti dilansir Aljazeera, Rabu (27/2/2019).

Langkah ini dilakukan di tengah ketegangan di Yerusalem setelah serangkaian protes Palestina dan penangkapan puluhan aktivis Palestina oleh pasukan Israel awal pekan ini.

Polisi Israel juga sempat menahan kepala Otoritas Wakaf Beragama Sheikh Abdelazeem Salhab, bersama dengan wakilnya, setelah ia berdoa dengan warga Palestina lainnya di dekat gerbang al-Rahma di kompleks Masjid Al-Aqsa untuk pertama kalinya dalam 16 tahun.

Para pengunjukrasa Palestina mengalir ke daerah yang telah ditutup Israel pada tahun 2003 karena itu adalah rumah bagi organisasi warisan yang diduga terhubung dengan sebuah kelompok bersenjata.

Polisi Israel menuduh Wakaf, otoritas Islam yang mengawasi kompleks, berusaha mengubah status quo di situs sensitif dengan berkumpul di daerah tertutup.

Menurut laporan media setempat, Ariel yang berada di bawah perlindungan polisi Israel dan didampingi oleh puluhan pemukim, berjalan ke gerbang al-Rahma di mana ia mengambil foto daerah yang terus dibatasi hanya untuk jamaah Palestina.

Pekan lalu, otoritas Israel menutup gerbang al-Rahma dengan rantai, mencegah ratusan jamaah Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa setelah sekelompok orang Palestina membukanya.

Situs yang diperebutkan, dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan oleh Muslim sebagai al-Haram al-Sharif (atau Suaka Suci), adalah jantung dari konflik Israel-Palestina.

Kompleks ini adalah situs tersuci ketiga dalam Islam, setelah Mekah dan Madinah, dan merupakan situs paling suci bagi orang Yahudi. Ini telah menjadi titik awal kekerasan di masa lalu.***

 

R24/bara