Menu

Cuma Pakai Kaos Kutang Saat Naik Pesawat, Penumpang Wanita Ini Diancam Diturunkan

Satria Utama 15 Mar 2019, 15:10
Emily berpose sebelum naik pesawat
Emily berpose sebelum naik pesawat

RIAU24.COM -  Tutupi atau keluar. Hanya dua itu pilihan bagi Emily O'Connor ketika dia menaiki penerbangan Thomas Cook dari Birmingham, Inggris ke Tenerife, Spanyol. Hal itu membuatnya "gemetar dan kesal".

Pilihan itu disampaikan staf penerbangan karena menilai pakaian yang dikenakannya menimbulkan ketidaknyamanan di antara sesama penumpang dan awak kabin. Emiliy saat itu hanya mengenakan pakaian jenis crop top (kaos kutang) dan celana panjang berpinggang tinggi.

Seperti dilansir asiaone, dalam serangkaian tweet pada hari Rabu (13 Maret), Emily mengungkapkan bahwa dia telah mengenakan pakaian ini melalui kontrol keamanan dan paspor tetapi hanya setelah naik ke pesawat dia disuruh menutupi.

Dia juga menggambarkan pengalaman traumatis yang dialami ketika awak kabin menjadikan penampilannya sebagai bahan pembicaraan.

"Mereka mengumumkan bahwa saya ofensif dan tidak pantas di depan seluruh penerbangan. Saya secara fisik gemetar, dan mereka dapat melihat itu, namun mereka terus melakukan pelecehan dan mengejek saya. Itu adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya," tulisnya.

Emily kemudian secara terbuka bertanya kepada penumpang lain apakah mereka tersinggung dan meskipun tidak ada tanggapan, manajer penerbangan mengambil langkah untuk mengambil tasnya dalam upaya untuk mengeluarkannya dari penerbangan.

Pada saat itulah seorang pria berteriak, "Tutup mulutmu wanita yang menyedihkan. Pakai jaket."

"Staf tidak mengatakan apa-apa kepadanya," tambahnya.

Untungnya, sepupunya yang duduk di depan menawari Emily jaket tetapi staf tidak pergi sampai (dia) secara fisik mengenakannya.

Seorang juru bicara maskapai mengatakan kepada BBC News bahwa mereka "menyesal" telah membuat Emily kesal. "Jelas kami bisa menangani situasi dengan lebih baik".

"Sama dengan sebagian besar maskapai penerbangan, kami memiliki kebijakan pakaian yang sesuai. Ini berlaku untuk pria dan wanita dari segala usia tanpa diskriminasi."

"Kru kami memiliki tugas yang sulit untuk mengimplementasikan kebijakan itu dan tidak selalu melakukannya dengan benar."

Maskapai ini juga menggarisbawahi bahwa kebijakan mereka menyatakan bahwa mereka yang mengenakan "pakaian yang tidak pantas (termasuk barang-barang dengan slogan atau gambar yang menyinggung) tidak akan diizinkan untuk bepergian kecuali jika ada penggantian pakaian yang mungkin".***

 

R24/bara