Menu

Makin Panik, Muncul Website Bodong Rekat Indonesia Untuk Jelekkan Nama Prabowo

Satria Utama 20 Mar 2019, 09:56
Aktivis Rekat Indonesia Neno Warisman (tengah) bersama Hari Andrian. foto/Rmol
Aktivis Rekat Indonesia Neno Warisman (tengah) bersama Hari Andrian. foto/Rmol

RIAU24.COM -  JAKARTA – Baru sehari di-launching tanggal 15 Maret lalu, situs rekatindonesia.com dan rekatindonesia.org yang dibuat Relawan Kawal TPS Indonesia (Rekat Indonesia) langsung dihadang website palsu dengan nama yang hampir mirip. Sayangnya, website tandingan itu justru mendiskreditkan pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Kuasa hukum Rekat Indonesia, Hari Andrian mengungkapkan, website palsu Rekat Indonesia itu memiliki nama situs rekat-indonesia.com dan menggunakan logo yang mirip dengan situs Rekat Indonesia yang asli. Situs palsu ini menggunakan IP address negara bagian Atlanta, Amerika Serikat.

“Setelah kita telusuri dan mengumpulkan bukti-bukti, kita akan segera mengambil langkah hukum. Karena ini sudah melanggar UU ITE dan hak cipta,” ujar Hari saat konferensi pers di daerah Jakarta Timur, Selasa (19/3) didampingi aktivis Rekat Indonesia, Neno Warisman .

Hari mengatakan, tidak menutup kemungkinan selain dilaporkan ke Mabes Polri juga Kemenkominfo dan Badan Siber Nasional agar situs tersebut diblokir. “Jadi, berangkat dari keluarnya situs yang mirip situs kita, yaitu situs Rekat Indonesia. Dan pada saat itu tim kita pertanyakan juga ini ada situs seperti A seperti B dengan berita seperti ini,” katanya.

Muncul dugaan IP address yang dibuat di Amerika itu, bisa dihubungkan ke Indonesia. Namun, kata dia, belum diketahui siapa pembuatnya. “Ini tengah kita telusuri,” imbuhnya.

Hari menegaskan, Relawan Kawal TPS alias Rekat Indonesia sangat dirugikan atas keberadaan situs bodong tersebut. Karena, telah mendiskreditkan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Ini adalah kerugian bagi kami. Karena, tujuan dari pada Rekat Indonesia ini kita buat dengan kumpulkan dari tenaga-tenaga relawan yang memiliki keahlian di bidang IT, di bidang teknologi informasi, di bidang telekomunikasi,” terang Hari.

Para relawan yang tergabung dalam Rekat Indonesia, lanjut Hari, bergabung dengan asas kerja sama dan keikhlasan.“Tujuannya untuk apa? Untuk mengawal agar Pemilu kita ini jujur dan adil. Ini sebagai bentuk antisipasi dari pada masyarakat terhadap bangsa,” tandasnya seperti dikutip dari pojoksatu.id.***

 

R24/bara