Menu

Satukan Silaturahmi, Ketua PWNU Riau Undang Aliansi BEM Se Riau Buka Puasa Bersama

Riko 10 May 2019, 11:55
Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad buka bersama dengan Aliansi BEM se Riau Kamis malam di kediaman
Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad buka bersama dengan Aliansi BEM se Riau Kamis malam di kediaman

RIAU24.COM - Ketua Pengurus Nahdhatul Ulama (PWNU) wilayah Riau Rusli Ahmad Kamis malam 9 Mei 2019 mengelar buka puasa bersama dengan Aliansi BEM se Riau di kediaman ketua PWNU Rusli Ahmad jalan Mekar Sari Pekanbaru. 

"Benar malam ini buka puasa NU bersama aliansi BEM se Riau. Buka puasa ini dalam rangka menyatukan silaturahmi ormas Islam dengan kaum intelektual kampus. Dengan tujuan memberikan pencerahan terhadap BEM yang merupakan agen perubahan," kata Rusli. 

Selain silaturahmi, terang Rusli, kegiatan buka bersama ini juga dilanjutkan dengan diskusi paska pemilu 17 April 2019 terkait banyaknya beredar hoax dan fitnah. Dimana mahasiswa diajarkan berpolitik praktis. 

"Pada diskusi ini saya juga meminta pihak yang berkepentingan jangan ajarkan mahasiswa berpolitik praktis. Biarkanlah mereka mahasiswa yang mengkritisi tentang kondisi terkini. Sebab mereka juga diberikan pencerahan. Dan lagi yang perlu dipertahankan adalah  keutuhan bangsa dan negara seperti Pancasila UU 45 NKRI kebhinekaan, "ujar anggota DPRD Riau itu. 

Diakui Rusli paham radikal saat ini memang banyak masuk ke kampus sehingga hampir menghilangkan toleransi. Selain itu juga ditemukannya adanya membid'ahkan kerja ibadah yang selama ini dilakukan. Sebagai contoh selama ini tidak ada persoalan masalah yasinan, masalah adzan, ziarah kubur, ini jadi kajian yang di pertentangkan di kampus. 

"Pada malam itu kami sampaikan pada mereka tantang konsep Islam nusantara supaya mereka paham. Sebab Lingkaran ajaran islam itu mengikuti alur adat istiadat dimana islam itu berada. Dengan catatan tidak mengenyampingkan alquran dan hadist. Contoh tidak semua daerah pakai hari raya enam (Kampar). Itu budaya islam nusantara itu kita akui. Itulah tradisi kearifan lokal yang diterjemahkan NU sebagai Islam nusantara. Ini yang kami terangkan. Sekarang ada yang menyampaikan islam nusantara sesat, liberal. Alhamdulillah mereka memahami,"tuturnya.

Halaman: Lihat Semua