Menu

Awalnya Disebut 100an, di Riau Ternyata ada 300 Lebih Masyarakat Penganut Penghayat Kepercayaan

M. Iqbal 26 Jul 2019, 13:26
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM - Kabid Rekayasa Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Tengku Zul Efendi merevisi data terkait dengan jumlah masyarakat penganut penghayat kepercayaan yang ada di Riau.

Jika sebelumnya dia mengatakan ada seratusan masyarakat penganut penghayat kepercayaan, ternyata ada 300an lebih yang terdata di mereka terkait hal tersebut.

"Ini adalah data terbaru untuk bulan Februari 2019. Untuk jumlah penghayat kepercayaan yang telah melapor pada kami berjumlah 351 jiwa," kata dia, Jumat, 26 Juli 2019.

Dari 351 jiwa yang terdaftar tersebut, lanjut Tengku Zul, terbagi lagi menjadi 79 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di lima kabupaten dan kota di Riau, yakni Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Pekanbaru, Siak dan Kota Dumai.

Pihaknya memperkirakan, jumlah tersebut akan terus bertambah karena masih banyak masyarakat penghayat kepercayaan yang belum melaporkan keberadaannya pada Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.

Lantas, apakah yang dimaksud dengan penghayat kepercayaan tersebut? Tengku Zul mengatakan jika mereka yang menganut penghayat kepercayaan ini percaya adanya tuhan.

"Tapi mereka memiliki ritual beda dengan agama pada umumnya," kata dia.

Di Riau, penyelenggaraan ibadah mereka juga berbeda dengan agama lain. Untuk jenisnya penghayat kepercayaan yang melaporkan diri pada Pemprov Riau merupakan masyarakat yang memiliki suku Batak.

"Mereka mengaku kalau agama asli mereka itu ya Batak. Kalau kristen dan lain-lain itu belakangan, katanya seperti itu. Penghayat kepercayaan itu percaya adanya tuhan. Yang disembahnya juga Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.

Mereka yang menganut penghayat kepercayaan ini sudah dikenal sebelum masuknya agama Islam, Kristen dan agama lainnya masuk ke Indonesia. Dapat dikatakan bahwa ini merupakan agama asli dari Indonesia.