Menu

Ambruk dan Memakan Korban, DPRD Riau Sebut Pembangunan Dermaga Roro di Pelabuhan Buton Siak Asal-Asalan

Riko 18 Sep 2019, 21:44
Sugianto
Sugianto

RIAU24.COM -  Anggota DPRD Riau dapil Siak dan Pelalawan, Sugianto turut prihatin atas kejadian ambruknya Jembatan Dermaga Sandar Tanjung Buton di Kecamatan Sei Apit, Siak, Riau yang menelan satu orang korban. Selasa 17 September 2019 kemarin. 

Dia meminta ambruknya Dermaga Roro itu menjadi bahan evaluasi dan catatan bagi pemerintah dalam membangun jembatan agar tidak asal-asalan. "Jangan asal-asalan dalam membangun Dermaga Roro itu. Hendaknya diperhatikan speknya. Kalau seperti ini berarti asal-asalan, " kata Sugianto kepada Riau24. com. 

Anggota DPRD Riau dari PKB ini juga meminta pemerintah Siak segera memperbaiki jembatan tersebut agar tidak menganggu aktifitas masyarakat yang mengunakan Dermaga Roro di Pelabuhan Siak itu. 

"Kalau seperti ini tidak hanya pemerintah, masyarakat juga dirugikan. Harapan kami kedepan diperhatikan betul dalam pembangunannya jangan asal cepat selesai saja, "cetusnya lagi. 

Diberitakan sebelumnya Dermaga Pelabuhan Buton, Kabupaten Siak, Selasa 17 September 21019 sekitar pukul 13.30 WIB, ambruk. Empat orang ikut terjatuh akibat insiden tersebut.

Menurut Kapolsek  Sungai Apit Iptu Yudha, dari empat orang yang terjatuh, tiga diantaranya berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan satu diantaranya masih  belum ditemukan dan pencarian masih terus dilakukan.

“Empat Orang ikut jatuh, tiga berhasil menyelamatkan diri dan berenang, sedangkan satu orang saat ini masih dilakukan pencarian. Ada pun jenis kelamin yang jatuh itu adalah laki laki dewasa,” ungkapnya. 

Informasi awal menurutnya, ambruknya dermaga karena abrasi dan hal ini bisa terus berkembang.

Sementara itu Kasat Pelabuhan Buton M.Zita membenarkan adanya satu orang Korban yang belum ditemukan "Ya Benar, tadi mereka sedang bertugas, dan sempat mengirim foto -foto  ke Grop Whatsapp sebelum terjadinya inseden tersebut"ujar M.Zita.

Menurut Informasi Korban hilang yang belum ditemukan merupakan salah satu petugas pelabuhan Buton, bernama Riyandi yang berasal Dari Pekanbaru. Korban juga memiliki seorang anak yang masih berusia satu tahun.