Menu

Mahasiswa yang Meninggal Sebagai Buntut Unjuk Rasa di Kendari Bertambah Lagi, Ini Penyebabnya

Siswandi 27 Sep 2019, 10:54
Suasana saat aksi terjadi di Gedung DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: int
Suasana saat aksi terjadi di Gedung DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: int

RIAU24.COM -  Mahasiswa yang menjadi korban sehingga meninggal saat aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, bertambah lagi. Mahasiswa tersebut diketahui bernama Muhammad Yusuf Kardawi, mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Sejauh ini pihak terkait belum memberikan kepastian, terkait apa penyebab kematian Yusuf. Namun yang pasti, pada bagian kepalanya memang terdapat luka.

Sedangkan korban meninggal dunia sebelumnya pada Kamis (26/9/2019) adalah Randi (21) yang juga mahasiswa UHO dari Fakultas Perikanan dan Kelautan. Kematian Randi jadi sorotan karena diduga penyebabnya adalah peluru tajam.

Dilansir republika, Yusuf meninggal dunia pada Jumat 27 September 2019 subuh tadi, waktu setempat.  

Sebelum meninggal, ia sempat dirawat secara intensif di RS Bahtera Mas, Kendari setelah dirujuk dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo. Yusuf harus menerima tindakan operasi karena mengalami cedera serius saat mengikuiti aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019) kemarin.

Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto, membenarkan kabar duka itu. Dikatakan, setelah menjalani operasi dan perawatan intensif, Yusuf akhirnya meninggal dunia pada Jumat subuh tadi sekitar pukul 04.00 WITA.

Terkait hal itu, Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaidi,  tidak bersedia memberikan penjelasan. "Silakan konfirmasi ke Polda Sultra," ujarnya melalui telepon, kepada republika.

Luka di Kepala

Sebelumnya, Humas RS Bahtera Mas, Masita, juga telah memberikan keterangan serupa. "Kalau informasi medisnya saya tidak bisa menyampaikan. Tetapi benar yang bersangkutan luka di kepala, " terangnya.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut apakah luka di kepala Yusuf akibat tembakan atau pukulan, Masita menyatakan tidak mengetahui penyebabnya.

"Yang bersangkutan luka di bagian kepala. Tapi mohon maaf saya belum dapat informasi apakah karena tembak atau pukul. Sampai kami tinggalkan tadi malam kami tidak dapat informasi," lanjut Masita.  

Menurut pada Kamis malam, pihaknya bersama rombongan Gubernur Sultra sempat menjenguk Yusuf. Saat itu, kondisi Yusuf masih koma.

Pada Jumat pagi ini jenazah Yusuf sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga.  "Jenazah saat ini dibawa pihak keluarga pulang ke Kabawo, Kabupaten Muna, " katanya.  ***