Menu

Terobos Penjagaan Mapolrestabes Medan, Pelaku Ternyata Bawa Bom Dililit di Pinggang

Riki Ariyanto 13 Nov 2019, 16:57
Polisi menduga penyebab pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, RMN (24 tahun) lolos dari pemeriksaan petugas karena bom yang digunakan dililitkan di pinggangnya (foto/int)
Polisi menduga penyebab pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, RMN (24 tahun) lolos dari pemeriksaan petugas karena bom yang digunakan dililitkan di pinggangnya (foto/int)

RIAU24.COM - JAKARTA- Polisi menduga penyebab pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, RMN (24 tahun) lolos dari pemeriksaan petugas karena bom yang digunakan dililitkan di pinggangnya.

zxc1

Hal itulah yang diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019). "(Bom) dililitkan di pinggang," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.

zxc2

Saat ini, Densus 88 masih menggeledah kediaman RMN yang beralamat di Jalan Jangka No 89-B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.


Berdasarkan hasil oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) terdapat sebuah baterai berkekuatan 9 volt, pelat besi metal, irisan kabel, tombol switch on-off.

"Kemudian juga ditemukan cukup banyak paku dalam berbagai ukuran yang ditemukan di TKP," kata Dedi.

Nantinya, kata Dedi, polisi akan mencocokkan DNA pelaku dengan orangtuanya. "Nanti akan dicek DNA-nya. Sementara tadi ungkapan dari hasil sidik jari dikuatkan lagi dari DNA yang ditemukan pelaku dengan kedua orangtua pelaku," kata dia. 

Adapun RMN yang mengenakan jaket berlogo ojek online saat meledakkan bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu pagi. RMN meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan.

Peristiwa itu juga menyebabkan enam orang luka-luka. Empat orang merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, dan seorang lainnya warga biasa.

Selain itu, sejumlah kendaraan yang diparkir di dekat TKP juga mengalami rusak ringan.

Tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Inafis, Gegana, dan Puslabfor masih menggelar olah tempat kejadian perkara. (R24/Bisma)