Menu

Miris, Laut Natuna Diobok-obok, Faktanya RI Masih Impor Hasil Perikanan dari China Hingga Puluhan Ton

Siswandi 13 Jan 2020, 13:11
Salah satu kapal asing yang diamankan karena diduga mencuri ikan di perairan Indonesia. Foto: int
Salah satu kapal asing yang diamankan karena diduga mencuri ikan di perairan Indonesia. Foto: int

Suharna juga mengakui sulit untuk mengidentifikasi perikanan yang diimpor dari China apakah ditangkapnya di perairan Indonesia.

"Nah kita kan kita nggak tahu apakah itu ikan dari Indonesia atau bukan. Ya kan karena Indonesia tidak terlalu ketat untuk mengetahui apakah ikan itu dari laut China Selatan atau bukan. Tapi ya salah satu potensi laut China Selatan itu adalah cumi gitu," tambahnya.

Ditambahkannya, kondisi ini bisa terjadi (Indonesia masih impor perikanan dari China, red) karena beberapa faktor. Yang pertama, sebutnya, adalah ketegasan terhadap aturan.

"Pertama kan kebijakan impor kita harus lebih tegas lagi. Pertama kebijakan impor kita itu adalah kan ikan-ikan yang tidak diproduksi, yang bisa diproduksi oleh dalam negeri, oleh nelayan-nelayan kita itu harusnya memang tidak boleh diimpor karena itu akan bersaing dengan produk-produk dalam negeri," terangnya. 

Yang kedua, impor dilakukan karena memang ada hasil perikanan yang tidak ditemukan di perairan Indonesia. Misalnya yang paling banyak adalah makarel dan tepung ikan. "Untuk ikan-ikan yang memang tidak diproduksi dalam negeri (diimpor). Nah itu seperti ikan pacific mackerel kan memang kita nggak punya, ikan salmon kita nggak punya," sebutnya.

Lalu ada pula hasil perikanan yang memang diimpor untuk kebutuhan bahan baku industri. Setelah jadi, hasilnya akan diekspor kembali.

Halaman: 123Lihat Semua