RIAU24.COM - Sabtu 22 Februari 2020, Dokter Zaidul Akbar dikenal penggagas konsep 'Jurus Sehat Rasulullah (JSR)'. Dalam setiap seminarnya Dokter Zaidul Akbar menyarankan siapa saja supaya tidak ketergantungan obat kimia.

zxc1

Termasuk saat seorang peserta seminar JSR meminta saran bahwa dirinya sering sakit kepala atau migrain. Dan apakah migrain itu ada kaitannya dengan pola makan atau tidak.

Mendapat pertanyaan itu Dokter Zaidul Akbar sampaikan bahwa terkadang ada penyakit yang muncul atau sembuh hanya karena persepsi. "Sebenarnya itu persepsi kita. Penyakit mag itu menurut saya bukan telat makan, tapi itu stres yang bikin jadi muncul (mag). Ini kita kadang percaya sama yang katanya, katanya, katanya. Padahal belum tentu benar," sebut Zaidul Akbar dalam video berjudul 'Tanya Jawab JSR 6 (dr. Zaidul Akbar)' di akun channel youtube @shirathal Mustaqim.

zxc2

"Lalu muncul pemikiran 'makan obat ini saya enggak migrain, migrainnya sembuh'. Itu sebenarnya persepsi kita yang muncul, karena kita membenarkan persepsi itu. Jadi misalnya tips saya, kalau seandainya migrain itu otak kita berpikir tidak minum obat migrain maka tidak akan hilang. Coba ganti polanya, saat migrain datang coba bawa shalat dan zikir," sebut Dokter Zaidul Akbar.

"Jadi kalau sakit, jangan ujuk-ujuk obat. Tapi menangis lah, karena menangis bikin pembuluh darah melebar. Endorfin, penghilang rasa sakit alami yang muncul dari tubuh manusia, dan bikin bahagia. Dan nangis itu mengurangi rasa sakit saya," katanya.

"Berkaitan dengan makanan, ada makanan dingin mengefek dengan migrain. Orang-orang punya potensi migrain, maka kalau minum dingin itu berefek. Jangan sering-sering minuman dingin," saran Dokter Zaidul Akbar.

"Dan juga makan tepung itu bisa cepat sekali menyempitkan pembuluh darah. Makanan olahan saran saya dikurangi. Bagusnya apa, coba biasanya makan aymtau minum herbal, kayu manis mulai berbekam, habbatussaudah," tutup Zaidul Akbar.

Simak video tanya jawab menarik lainnya bersama Dokter Zaidul Akbar di youtube atau instagram. Hanya saja disarankan menonton sampai tuntas agar tidak salah paham. (Riki)