Menu

Bikin Kaget, Setelah Sekian Lama Bungkam, Begini Komentar Amien Rais Soal Kongres PAN di Kendari

Siswandi 26 Feb 2020, 23:18
Pendiri PAN Amien Rais
Pendiri PAN Amien Rais

RIAU24.COM -  Setelah sekian lama bungkam dan tak memberikan pernyataan, pendiri PAN Amien Rais akhirnya angkat suara terkait Kongres ke-5 PAN yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), belum lama ini. Tak disangka, Amien menilai, kongres tersebut mempertontonkan demokrasi 'jadi-jadian'. Tak hanya itu, kongres yang menetapkan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Ketua Umum PAN 2020-2025 itu dinilainya seperti kongres para teroris.

Pernyataan itu dilontarkannya dalam video yang diunggah di akun Instagram @amienraisofficial. Dalam rekaman itu, Amien menyebut ada berbagai keanehan dan kejanggalan dalam pelaksanaan kongres itu.

"Berbagai keanehan, kejanggalan dari Kongres PAN V yang saya betul-betul mohon maaf kepada saudaraku hampir 10 juta pemilih PAN, bahwa PAN telah menyuguhkan sebuah perhelatan nasional namanya kongres nasional yang kelima itu yang penuh keonaran. Kemudian, masya Allah, yang betul-betul ini telah melukai PAN dari ujung kaki sampai ujung kepala," lontarnya, seperti dilihat detik, Rabu 26 Februari 2020 sore tadi. 

"Dan mungkin tidak berlebihan kalau saya katakan, inilah partai yang mungkin menyuguhkan tontonan demokrasi jadi-jadian, yang mungkin terburuk selama republik Indonesia ini," imbuhnya lagi.

Selanjutnya, Amien memaparkan sejumlah hal yang menurutnya janggal menjelang kongres digelar.

"Memang jelang Kongres PAN itu, DPP di bawah Zulkifli Hasan melakukan hal-hal yang sesungguhnya tidak pantas. Banyak sekali pasal-pasal AD/ART yang dilanggar. Kemudian SC-nya (steering committee) pun juga tidak begitu adil. Bahkan 100 persen OC (organizing committee) itu dari katakanlah kubunya Zulkifli Hasan," sebut Amien.

"Jadi, ini kejanggalan. 17 DPD di-plt. Kemudian di seluruh Musdalub dalam tempo kurang dari 10 hari, deadline-nya 31 Januari. Padahal 10 Februari kongres," tambah Amien Rais lagi. 

Pada pernyataan selanjutnya, barulah Amien menilai Kongres PAN di Kendari itu seperti kongres para teroris. Sebab, sebut dia, ada ribuan personel polisi yang dikerahkan ke sana.

"Jadi ini dimulai dengan sebuah kerusakan. Dan yang saya lihat lagi, saudara-saudaraku, waktu itu suasana di kongres itu seperti seolah-olah kongres para teroris. 1.300 polisi dikerahkan, di halaman hotel, kemudian di lobi, di seluruh lorong lobi ada pagar betis. Bahkan juga ada beberapa ratus, barangkali, Brimob kiriman dari Makassar," tuturnya lagi.

Dari pantauan detik, setelah sempat tayang, elang beberapa menit kemudian video tersebut tidak dapat diputar kembali. Namun tim sukses Mulfachri Harahap dalam pemilihan Ketum PAN di kongres ke-5, Muslim Ayub, mengonfirmasi video tersebut. *** 


Berikut pernyataan lengkap Amien Rais seperti dalam video:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbilalamin washsholatu wassalamu ala asrofil anbiyai walmursalin waala alihi wasohbihi ajmain

Saudara-saudaraku, saya membuat video singkat ini mungkin agak terlambat setelah dua minggu selesainya Kongres PAN di Kendari. Tapi saya akhirnya harus tampil menyampaikan sudut pandang saya yang saya lihat, saya saksikan.

Berbagai keanehan kejanggalan dari Kongres PAN V yang saya betul-betul mohon maaf kepada saudaraku hampir 10 juta pemilih PAN, bahwa PAN telah menyuguhkan sebuah perhelatan nasional namanya kongres nasional yang kelima itu yang penuh keonaran. Kemudian, masyaallah, yang betul-betul ini telah melukai PAN dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dan mungkin tidak berlebihan kalau saya katakan, inilah partai yang mungkin menyuguhkan tontonan demokrasi jadi-jadian yang mungkin terburuk selama republik Indonesia ini.

Itu partai lain nggak ada yang seburuk partai saya. Saya mohon maaf kepada masyarakat politik di negeri kita ini, maupun para pendukung dan pemilih PAN yang hampir 10 juta itu.

Nah saya akan menyajikan secara pendek. Memang jelang Kongres PAN itu, DPP di bawah Zulkifli Hasan melakukan hal-hal yang sesungguhnya tidak pantas. Banyak sekali pasal-pasal AD/ART yang dilanggar. Kemudian SC-nya pun juga tidak begitu adil. Bahkan 100 persen OC itu dari katakan lah kubunya Zulkifli Hasan. Jadi, ini kejanggalan. 17 DPD di-Plt. Kemudian di seluruh mudaslub dalam tempo kurang dari 10 hari, deadline-nya 31 Januari. Padahal 10 Februari kongres.

Jadi ini dimulai dengan sebuah kerusakan dan yang saya lihat lagi, saudara-saudaraku, waktu itu suasana di kongres itu seperti seolah-olah kongres para teroris. 1.300 polisi dikerahkan, di halaman hotel, kemudian di lobby, di seluruh lorong lobby ada pagar betis, bahkan juga ada beberapa ratus barangkali Brimob kiriman dari Makassar.

Saya nggak menyalahkan polisi. Tapi ini agak berlebihan. Peserta kongres yang punya hak pilih itu 590, yang datang polisinya 1.300. Seolah-olah satu orang diawasi 2 polisi. Dan yang lebih berat lagi, yang ini harus dituntaskan, kita minta pertanggungjawaban saudara ketua kemarin ini ya. Bagaimana mungkin ada puluhan penyusup badannya besar, ada tato, tanpa pakaian yang rapi, tapi semua dikalungi dengan peserta peninjau. Ketika disuruh keluar tidak mau.

Nah ini, kongres nasional tidak lazim sama sekali. Tidak ada pandangan umum, tidak ada laporan pertanggungjawaban, LPJ, tidak ada narasi mau ke mana 5 tahun PAN ke depan, tidak ada resolusi, tidak ada apa-apa, ya.

Kemudian cuma ditutup, pembukaan tanggal 10 Februari malam, di lapangan. Kemudian tanggal 11 sudah selesai. Yang penting sudah ganti pemilihan, ketok palu, kemudian formatur tunggal. Dan masyaallah, 30 kader peserta PAN ada yang luka ringan dan 6 luka berat.

Nama-nama ada semua. Saya sampai tidak tahan menitikkan air mata ketika kepala mereka mengalir darah. Kemudian jahitan sampai 10 jahitan, ada yang lehernya, pokoknya saya tidak kuasa menceritakan ini. Semuanya itu 30 dari peserta yang mendukung Mulfachri-Hanafi. Ini harus ada pertanggungjawabannya.

Alhamdulillah Bapak Kapolda Sultra sudah menyampaikan, 3 pentolan penyusup huru-hara. Semuanya bukan peserta PAN. Artinya apa? Siapa yang memasukkan? Jadi ini sekali lagi ini luar biasa.

Jadi karena itu, saya minta pemerintah yang berwenang jangan dulu mengesahkan hasil Kongres Nasional PAN yang demikian gawat, maaf, memalukan. Membuat aib demokrasi. Maaf, maaf, maaf.

Saya pendiri utama PAN, dalam hati betul-betul menangis. Bagaimana PAN yang saya dirikan dengan teman-teman yang progresif dulu berakhir menjadi sebuah partai ugal-ugalan. Jadi ini saya betul marah ikhlas. Saya tidak marah emosional, tapi harus diperbaiki. Dan karena itu, jangan disahkan dulu, karena segera kami ada tim yang sudah memberi tahu saya, membawa sebuah bukti yang cukup lengkap bagaimana yang sesungguhnya terjadi, apa yang terjadi pada kongres Kendari yang kelima itu.

Terima kasih kepada Bapak Kapolda, semua gambar-gambar yang dimiliki Kapolda sudah diberikan kepada fact finding group yang ada di PAN sekarang ini. Juga terima kasih kepada Hotel Claro itu, semua hasil CCTV ini diberikan juga ke fact finding group ini.

Jadi insyaallah, ini tak mudah, partai politik diinjak-injak. Dan memang saudara-saudara sekalian ada kekuatan luar. Saya tidak bisa ngomong siapa. Tapi jelas ada kekuatan luar yang ikut merusak, menghancurkan PAN ini.

Jadi pesan saya kepada Pak Zul Hasan, tolong Pak Zul jangan dilanjutkan cara-cara yang kemarin itu. Kalau Anda melanjutkan, itu dalam bahasa asingnya membuat recipe of destruction, recipe for disaster, resep kehancuran PAN itu akan ada di tangan Anda.

Jadi Anda ada solusi, selalu ada jalan tengah. Jangan main seperti kemarin, ini bangsa Indonesia melototi partai kita ini. Dan yang benci pada PAN itu saliva atau air liurnya itu sudah senang sekali begitu karena sudah sempat menghajar kita.

Kita tahu, sudahlah tolong siapkan fact finding group sebaik-baiknya. Kemudian buat press conference yang terang benderang. Kemudian kepada pemerintah nanti kita ajukan data-data itu. Mudah-mudahan, bisa ada solusi jalan tengah yang baik. Sekian saja dulu.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh