Menu

Terkuak, Ini Orang yang Disebut-sebut Biang Kerok Penyebab Rusuh Berdarah di India

Siswandi 1 Mar 2020, 01:14
Juru Bicara BJP (Bharatiya Janata Party), Sambit Patra. Foto: int
Juru Bicara BJP (Bharatiya Janata Party), Sambit Patra. Foto: int

RIAU24.COM -  Sorotan dunia masih tertuju kepada India, setelah pecahnya bentrokan berdarah antara umat muslim dan Hindu bebarapa hari lalu. Akibat rusuh itu, 40 nyawa dari kaum muslim melayang. Seiring dengan hal itu, saat ini sosok Sambit Patra, yang merupakan juru bicara BJP (Bharatiya Janata Party) atau partai ekstrim Hindu India, tengah jadi sorotan. 

Pasalnya, ia sempat melontarkan perkataan bernada provokatif, yang diduga menjadi pemicu rusuh maut itu terjadi. Ia pun dituding jadi biang kerok hingga tragedi kemanusiaan itu terjadi. 

Seperti diketahui, rusuh berdarah itu dipicu sikap pro kontra UU Kewarganegaraan yang dianggap anti Islam. 

Awalnya, para demonstran yang menolak UU Kewarganegaraan menyampaikan aspirasinya dengan damai. Namun tiba-tiba sekelompok pendukung militan partai BJB merangsek yang mengakibatkan bentrokan tak terhindar.

Aksi anarkis dan main hakim sendiri itu, sejauh ini telah memakan korban jiwa lebih dari 40 orang. Selain itu, sebanyak 500 unit mobil, ratusan gedung dan pertokoan yang mayoritas milik kaum muslim, luluh lantah karena dirusak massa secara mambabi buta. 

Dilansir viva yang merangkum media India, Minggu 1 Maret 2020, mengenai penyebab awal terjadinya bentrokan berdarah itu, ini, perhatian publik tertuju kepada Juru Bicara BJP (Bharatiya Janata Party), Sambit Patra. 

Sebelum bentrok terjadi, ia sempat melontarkan pernyataan provokatif. Hal itu dilontarkannya  saat wawancara di salah satu stasiun televinis di India. 

"Bangun umat Hindu, kalau tidak kalian akan dicincang," lontarnya.

Ujaran kebencian yang disampaikan juru bicara BJP ini, yang dituding menjadi salah satu pemicu kerusuhan. 

Tak heran jika seruan untuk menangkap Sambit Patra kini santer terdengar di India.

Untuk diketahui, setelah rusuh itu terjadi,  kondisi di ibu kota India tersebut masih mencekam. Bentrok dikabarkan masih saja terjadi antara pemrotes melawan pendukung UU Kewarganegaraan baru yang dianggap antimuslim. ***