Menu

Akibat Wabah Virus Corona, Israel Ubah Pabrik Rudal Jadi Lokasi Produksi Massal Ventilator

Riki Ariyanto 3 Apr 2020, 09:55
Israel ubah pabrik rudal untuk produksi mesin ventilator (foto/int)
Israel ubah pabrik rudal untuk produksi mesin ventilator (foto/int)

RIAU24.COM - Jumat 3 April 2020, Israel turut menjadi negara dengan ribuan kasus positif virus corona. Bahkan 36 orang di Israel yang positif Covid-19 meninggal dunia.

Dilansir dari Sindonews, bahkan Israel ubah fasilitas produksi rudal jadi lokasi pembuatan massal ventilator. Upaya itu untuk mengatasi kekurangan alat bantu pernapasan.

zxc1

Kementerian Pertahanan Israel membenarkan pengubahan fungsi pabrik-pabrik rudal di negaranya. Menteri Pertahanan Naftali Bennett sudah memperingatkan bahwa Israel cuma punya 2.000 ventilator dan membutuhkan lebih banyak alat pernapasan untuk membantu para korban pulih dari COVID-19.

zxc2

Negara-negara di seluruh dunia sudah melaporkan kekurangan ventilator dan beberapa di antaranya bergantung pada perusahaan swasta hingga militer guna meningkatkan produksi alat bantu pernapasan tersebut. Inisiatif Israel ini berkolaborasi antara Kementerian Pertahanan, perusahaan negara Israel Aerospace Industries (IAI) dan pembuat alat medis Inovytec.

"Pagi ini, jalur produksi diresmikan di departemen produksi rudal rahasia IAI, setelah itu puluhan ventilator diuji dan dirakit," sebut Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Ynet.

Menurut pernyataan tersebut, sekitar 30 ventilator sudah dikirim ke Kementerian Kesehatan Israel. Peremajaan cepat jalur produksi rudal, imbuh kementerian tersebut, selesai dalam beberapa hari.

Update kasus corona hari ini (3/4/2020) di Israel terdapat 6.857 kasus infeksi virus corona dengan 36 orang di antaranya telah meninggal. 338 pasien sudah berhasil disembuhkan. (Riki)