Menu

Dampak Pandemi Virus Corona Belum Ganggu Biaya Operasional Masjid di Bengkalis

Dahari 9 Apr 2020, 14:56
Masjid di Bengkalis berkurang jamaah namun untuk biaya operasional belum terganggu (foto/Hari)
Masjid di Bengkalis berkurang jamaah namun untuk biaya operasional belum terganggu (foto/Hari)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Dengan dampak dari pandemi virus Corona yang melanda di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Bengkalis Riau.

Sejumlah masjid di Bengkalis masih tetap melaksanakan sholat berjamaah, seperti sholat jumat, walaupun, para jamaahnya mulai berkurang semenjak Covid-19 ini.

zxc1

Muhammad Said, Ketua pengurus Masjid Assa'Adah Bengkalis kepada Riau24.com menyampaikan bahwa, Alhamdulillah, untuk saat ini jamaah yang melaksanakan sholat berjamaah masih lumayan ramai. Memang agak sedikit berkurang.

"Sedangkan untuk uang infak, Alhamdulillah untuk saat ini masih bisa ditangani. Karena dari uang infak yang lalu lalu itu kita tabung. Itulah untuk keperluan operasional masjid disini," ungkap M. Said, Kamis 9 April 2020.

Menurut M. Said lagi, walaupun masalah Corona ini ada dimana mana, tetapi di masjid tetap eksis. Sedangkan untuk sholat Jumat sendiri juga masih dilaksanakan.

"Disamping itu, untuk sholat tarawih bulan ramadhan besok, para jamaah juga minta tetap dilaksanakan," ujarnya.

zxc2

Disinggung apakah ada kendala untuk pembayaran listrik dengan kekurangan uang infak dari masyarakat. M. Said kembali mengatakan, hingga saat ini masih belum ada kendalanya.

"Itu tadi, dari uang infak dari jamaah yang kita tabung, jadi belum ada kesulitan lah. Memang kalau dikatakan sulit memang sulit, tapikan tetap kita ada adakanlah. Memang dari kontak infak tetap berkurang," pungkasnya seraya mengatakan selama ini tidak ada meminta bantuan baik dari donatur maupun Pemda Bengkalis.

Terpisah, H. Bakri Ketua Dewan penasehat Masjid Nurul Qurba di Jalan Cokroaminoto mengungkapkan, sejak adanya Covid-19, dampak bagi masjid ini belum begitu banyak, terutama saat melaksanakan sholat Jumat.

"Kalau untuk pelaksanaan sholat Jumat disini, itu diperkirakan 80-90 persen yang hadir. Kemudian, untuk jemaah lima waktu memang agak berkurang. Tetapi tidak sampai 50 persen," ungkap H. Bakri.

Sedangkan, untuk masalah infak masjid, kami masih tetap melaporkan setiap minggunya. Memang dari uang infak berkurang tetapi tidak sampai signifikan. Selain itu, untuk pembayaran tagihan listrik, Alhamdulillah uang dari kas masjid masih bisa menutupinya.

"Begitu juga kegiatan dari masjid, alhamdulilah sampai saat ini masih bisa berjalan dengan baik," ucapnya.

Saat disinggung soal pelaksanaan sholat tarawih di masjid Nurul Qurba ini. H. Bakri mengungkapkan bahwa, semenjak dampak dari wabah virus Corona ini, sesuai edaran surat dari kementerian agama nomor 6 tahun 2020, tertanggal 6 April lalu, saat ini jemaah masjid Nurul Qurba belum bisa menyikapi dari jemaah masjid ini. Dikarena, keputusan dari Pemda bersama MUI Bengkalis belum ada himbauannya.

"Himbauan dari Pemda maupun MUI Bengkalis memang belum ada, tetapi surat edaran dari menteri sudah ada. Tapi, apakah daerah kita ini sama dengan seluruh di Indonesia ini dengan kebijakan kawasan yang sudah ditentukan. Memang kalau dari SE menteri itu sudah dibatasi, seperti sholat tarawih, sholat i'd, berbuka puasa serta peringatan nuzuk Qur'an, tadarus, itu dalam surat edarannya ada. Yang jelas kami masih menunggu adanya keputusan dari MUI Bengkalis dan Pemda ini," pungkasnya. (R24/Hari)