Menu

Setelah Tembus Angka 10 Ribu, Akhirnya Kasus Kematian Akibat Corona Mulai Turun, Begini Respon Gubernur New York

Siswandi 14 Apr 2020, 10:43
Kota New York yang tampak sepi akibat karantina virus Corona. Foto: int
Kota New York yang tampak sepi akibat karantina virus Corona. Foto: int

RIAU24.COM -  New York telah menjadi penyumbang angka kematian terbesar akibat virus Corona di Amerika Serikat. Sejauh ini, korban yang meninggal akibat virus ini telah mencapai 10 ribu jiwa. Namun perkembangan menggembirakan terjadi sejak 24 jam terakhir, setelah diketahui angka kematian di daerah itu mulai menurun. 

Dari perkembangan terbaru, sepanjang 24 jam terakhir ini, korban meninggal akibat Corona tercatat sebanyak 671 orang. Angka itu merupakan yang terendah di di New York sejak 5 April 2020 lalu. Sedangkan angka kematian tertinggi tercatat pada Kamis pekan lalu. Ketika itu, ada 799 jiwa yang meninggal karena Corona. Sedangkan total korban meninggal mencapai 10.056 kasus. 

Tak ayal, perkembangan itu disambut gembira Gubernur New York, Andrew Cuomo. "Yang terburuk sudah berakhir jika kita terus pintar ke depan. Saya percaya kita sekarang bisa mulai di jalan menuju keadaan normal," lontarnya, seperti dilansir kompas yang merangkum afp, Selasa 14 April 2020. 

Terkait dengan rencana pembukaan kembali New York setelah sempat dikarantina akibat Corona, Cuomo mengingatkan segalanya tidak akan kembali seperti biasa dalam waktu cepat. Ia bahkan balik mengingat 19,5 juta penduduk New York untuk terus mengikuti pedoman physical distancing, dengan mengatakan "dua atau tiga hari perilaku ceroboh bisa membawa pandemi kembali." 

Terkait pembukaan kembali perkonomian di New York, sang gubernur menggambarkan, seperti "membuka katup", dan memohon orang-orang untuk "melakukannya dengan hati-hati, perlahan, dan cerdas." 

"Jika Anda melihat bahwa tingkat infeksi mulai meningkat, yang akan merusak semua yang telah kita capai sejauh ini, maka Anda tahu Anda membuka katup terlalu cepat," katanya. 

Halaman: 12Lihat Semua