Menu

Gawat! Aktivis Sultra: Kami siap Perang Jika TKA Cina Tetap Memaksa Masuk Sultra

Ryan Edi Saputra 3 May 2020, 11:01
Ilustrasi TKA China
Ilustrasi TKA China

RIAU24.COM -  KENDARI - Polemik isu kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal cina kian bergulir, terlepas dari sejumlah Aleg DPRD Provinsi Sultra yang sepakat menolak, kecaman penolakan santer dikalangan aktifis Ornop (Organisasi Non Politik) Sultra. Salah satunya datang dari Mantan Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kota Kendari Bram Barakatino.

Aktivis pegiat lingkungan Hidup itu mengungkapkan, terlepas dari jadi atau tidaknya TKA asal Cina dengan Jumlah 500 orang itu berhasil masuk Sultra ataupun tidak, niat datang saja sudah sangat melecehkan masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Ndak usah dia masuk, punya niatan datang saja itu sudah sangat melecehkan, kita tahu bersama, ditengah situasi Bangsa kita lagi piluh piluhnya tenggelam dalam duka bencana pandemi Covid-19 ini, lha pemerintah malah membuka ruang terkait kedatangan TKA China itu. Ini sudah sangat keterlaluan,” beber Bram melansir idtoday, Minggu (3/5/2020).

Terlebih, lanjut Ketua Asosiasi Kompleks Perdagangan Eks. Pasar Panjang Kendari itu, Situasi yang mulai tidak baik-baik saja ketika pemerintah memaksakan karantina seluruh rakyat, membatasi ruang gerak dan aktifitas sosial, diam-diam ada Warga asing yang mau dimasukan di indonesia.

“Parahnya lagi, warga negara asing ini adalah negara asal muasal sumber malapetaka dunia saat ini,” tuturnya.

“Kondisi ini sulit menjelaskan sikap pemrintah yang super sibuk dengan Covid-19 dengan pembatasan aktifitas sosial sana sini benar benar karena sikap peduli kemanusiaan. Sebab, kondisi ini jika dikaitkan dengan akan masuknya TKA Cina 500 orang itu sangat kontras. Saya khawatir, kesibukan Covid-19 Ini mulai ditumpangi kepentingan “Kotor” yang bertujuan mengamankan gerak Bisnis segelintir elite Politik,” ungkap Bram.

Halaman: 12Lihat Semua