Menu

Di Hack, Tokopedia Minta Penggunanya Ubah Password Akun

Bisma Rizal 3 May 2020, 13:30
Tokopedia akui ada upaya pencurian data 15 juta akun penggunanya (foto/int)
Tokopedia akui ada upaya pencurian data 15 juta akun penggunanya (foto/int)

RIAU24.COM - JAKARTA- Tokopedia akui ada upaya pencurian data 15 juta akun penggunanya. Meski mengaku belum kecolongan tetapi Tokopedia meminta penggunanya merubah password akunnya.

Hal itulah yang diungkapkan oleh VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak dalam keterangan resminya, Sabtu (2/4/2020).

zxc1

Nuraini menyebutkan,  pihaknya menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia. "Namun Tokopedia memastikan, informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi," tulisnya dalam

Ia pun menyebutkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan investigasi. "Dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan" lanjutnya.

Meski demikian, ia menyarankan agar pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan.

zxc2

Informasi kebocoran data tersebut, dari akun @underthebreach yang mengaku sebagai layanan pengawasan dan pencegahan kebocoran data asal Israel.

Akun tersebut membocorkan tangkapan layar soal data Tokopedia yang bocor lewat Twitter.

Data pengguna yang bocor berupa email, hash kata kunci, nama dan sebagainya.

Namun demikian, @underthebreach menjelaskan, bahwa peretas masih harus memecahkan algoritma untuk membuka hash dari password para pengguna itu. Peretas pun meminta bantuan peretas lain untuk membuka kunci algoritma itu.


Password sendiri adalah informasi krusial pengguna. Atas dasar itulah Tokopedia mengklaim, bahwa hal itu tetap terlindungi di balik enkripsi. Selain itu, Tokopedia juga menerapkan keamanan berlapis untuk melindungi akun pengguna.


Salah satunya menggunakan OTP (one time password) yang dikrim lewat SMS dan hanya dapat diakses secara real time oleh pemilik akun. Untuk itu, ia berharap pengguna tidak memberikan kode OTP kepada siapapun dan untuk alasan apapun.

Sebelumnya, Peretas Pakistan, Gnosticplayers mengklaim telah meretas puluhan situs web populer termasuk salah satunya Bukalapak.

Gnosticplayers mengungkapkan ada 13 juta akun Bukalapak yang telah diretas dan dijual di Dream Market, situs jual beli di dark web. Pihak Bukalapak pun mengakui ada usaha peretasan pada situsnya. (R24/Bisma)