Menu

Tak Punya Uang Untuk Ongkos Pulang Mantan Petugas Keamanan Ini Nekat Berjalan Dari Johor Sejauh 372 Kilometer, Namun Ia Meninggal dI Tengah Jalan Karena Kelaparan

Devi 14 May 2020, 13:51
Tak Punya Uang Untuk Ongkos Pulang Mantan Petugas Keamanan Ini Nekat Berjalan Dari Johor Sejauh 372 Kilometer, Namun Ia Meninggal dI Tengah Jalan Karena Kelaparan
Tak Punya Uang Untuk Ongkos Pulang Mantan Petugas Keamanan Ini Nekat Berjalan Dari Johor Sejauh 372 Kilometer, Namun Ia Meninggal dI Tengah Jalan Karena Kelaparan

RIAU24.COM - Ketika ekonomi di seluruh dunia terus mengalami penurunan akibat Covid-19, semakin banyak orang menghadapi kenyataan untuk harus melakukan penghematan karena menganggur, dan membuat mereka terjebak dalam keadaan yang mengerikan.

Salah satu contoh terjadi ketika seorang pria yang pernah bekerja sebagai penjaga keamanan di Tawau, Johor, menganggur setelah dipecat, dan mencoba berjalan pulang ke desanya yang berjarak 372 km.

Sayangnya, menurut Harian Metro, pria itu tidak pernah sampai di rumah karena jenazahnya ditemukan di pinggir jalan di Muadzam Shah, Pahang. Dipercayai bahwa almarhum yang berusia 30 tahun itu berusaha kembali ke Kuala Terengganu dengan berjalan kaki, setelah ia diberhentikan dari pekerjaannya.

Tes swab yang dilakukan pada tubuhnya selama otopsi lebih lanjut mengungkapkan bahwa pria itu ternyata positif Covid-19.

Dikatakan bahwa lelaki itu telah berusaha untuk berjalan kaki kembali ke desa asalnya karena ia sangat merindukan anak-anaknya, setelah mereka berpisah selama penegakan hukum masa MCO. Situasi semakin memburuk setelah perjalanan lintas negara dengan bus dilarang, menyebabkan pria itu terdampar di Johor setelah dia dipecat.

Laporan dari Berita Harian mengatakan bahwa almarhum terlihat di jalanan oleh pihak berwenang, yang mengatakan bahwa dia sudah terlihat lemah dan pucat. "Almarhum diberi makanan dan dinasihati agar tidak melanjutkan perjalanannya, tetapi dia tidak mau menyerah," kata Ketua Eksekutif Skuad Pengurusan Jenazah, Rafie Zainal.

Apa yang membuat keadaan ini semakin tragis adalah kenyataan bahwa keluarga yang meninggal tidak mampu membayar RM 1.500 untuk biaya pemakaman, tetapi untungnya keluarga diberikan bantuan oleh Skuad Pengurusan Jenazah. Pemakaman dilakukan dengan protokol ketat sesuai standar penguburan korban Covid-19 saat ini, dengan yang hadir mengenakan Personal Protective Equipment (PPE).

Dalam konferensi persnya kemarin, Dr Noor Hisham Abdullah, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, mengungkapkan bahwa lelaki itu adalah yang kasus ke-110 terkait kematian di negara tersebut. Penyebab kematian almarhum masih dalam penyelidikan.

Kita berharap bahwa almarhum akan dapat beristirahat dengan tenang, dan semoga keluarganya mampu melewati masa sulit ini.