Menu

Sosialisasi PSBB Di Bengkalis Kurang Optimal, Malah Para Awak Media Tidak Dilibatkan

Dahari 18 May 2020, 22:14
Tempat pembelajaan terlihat masih ramai meski pemerintah telah menetapkan status PSBB di Bengkalis.
Tempat pembelajaan terlihat masih ramai meski pemerintah telah menetapkan status PSBB di Bengkalis.

Bahkan masyarakat tak terhitung jumlahnya berseliweran saat berada di Jalan maupun tidak tanpa menggunakan masker. Nyaris sama seperti hari-hari biasa, tidak ada pengawasan, tidak ada teguran dari Tim Gugus Covid-19 apalagi penindakan.

Mirisnya lagi, sebagian besar pemilik toko tidak tahu apa saja yang dilarang untuk dilakukan dan apa yang diperbolehkan.

“Informasinya tak ada sampai ke kita, jadi kita tetap bukalah, jadi kalau kita tutup siapa mau berikan gaji karyawan ataupun THR mereka, kalau Pemda sanggup ya silahkan saja,” ujar salah seorang pemilik salon yang  enggan namanya di ekspos.

Hal senada diungkapkan pemilik usaha  pangkas rambut. Pria yang akrab disapa Anto ini juga mengaku tidak tahu apa saja yang dilarang. “Kalau pangkas rambut dilarang, tentu harus jelas hitung-hitugnya. Saya mau saja tutup, tapi kompensasinya tentu harus ada," katanya.

Ketidaktahuan sebagian besar pemilik usaha dinilai wajar karena selain penerapannya yang terkesan mendadak, juga kurang sosialisasi. 

Sosialisasi hanya dilakukan secara terbatas, tidak langsung turun ke banyak titik dan juga tidak melibatkan media  massa sebagai partner di Pemkab Bengkalis.

Halaman: 123Lihat Semua