Menu

Setor Dana Rp17,7 Triliun, Amerika Borong Sepertiga Produksi Vaksin Corona Yang Diproduksi Perusahaan Ini

Satria Utama 22 May 2020, 14:04
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin

RIAU24.COM -  Meskipun belum terbukti efektif melawan SARS-CoV-2, namun vaksin eksperimental milik perusahaan farmasi AstraZeneca disambut antusias sejumlah negara. Bahkan Amerika dikabarkan sudah menyetor Rp 17,7 triliun untuk mendapatkan hampir sepertiga dari satu miliar dosis pertama vaksin COVID-19 tersebut.

Presiden Amerika Donald Trump melakukan hal ini ketika banyak negara di dunia berebut dan berlomba mendapatkan obat dan vaksin untuk mengembalikan ekonomi negara mereka masing-masing, setelah diterjang virus corona jenis baru ini.

Departemen Kesehatan AS setuju untuk menyediakan sejumlah biaya tersebut guna mempercepat pengembangan vaksin dari AstraZeneca dan mengamankan 300 juta dosis untuk negara Paman Sam tersebut.

"Kontrak ini dengan AstraZeneca adalah tonggak utama dalam pekerjaan Operation Warp Speed menuju vaksin yang aman, efektif, tersedia secara luas pada tahun 2021," kata Sekretaris Kesehatan AS Alex Azar, dikutip dari CNBC Indonesia dari AFP.

Vaksin, yang sebelumnya diberi nama ChAdOx1 nCoV-19 dan sekarang diberi nama AZD1222 ini dikembangkan oleh University of Oxford, serta dilisensikan kepada perusahaan obat asal Inggris AstraZeneca.

Sayangnya hingga kini, belum pasti apakah vaksin ini dapat menembus kekebalan virus corona pasti. Namun kesepakatan dengan AS memungkinkan uji klinis tahap akhir atau fase III dari vaksin dengan uji coba kepada 30.000 masyarakat di AS.

AstraZeneca, yang berbasis di Cambridge, Inggris, menyatakan telah menyelesaikan perjanjian untuk setidaknya 400 juta dosis vaksin dan mengamankan kapasitas produksi untuk satu miliar dosis, dengan pengiriman pertama akan dimulai pada bulan September mendatang.

Perusahaan farmasi paling berharga pada Indeks FTSE 100 blue-chip Inggris ini setuju untuk memberikan 100 juta dosis kepada orang-orang di Inggris, dengan 30 juta dosis pada September. Para menteri telah berjanji bahwa Inggris akan mendapatkan akses pertama untuk vaksin tersebut.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah AS dan Inggris atas dukungan substansial mereka untuk mempercepat pengembangan dan produksi vaksin," kata Kepala Eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot.***