Menu

Aksi Polisi Jepit Leher Pria Kulit Hitam Hingga Tewas Picu Kemarahan Warga Amerika

Satria Utama 27 May 2020, 10:34
Rekaman polisi Jepit Leher Pria Kulit Hitam Hingga Tewas
Rekaman polisi Jepit Leher Pria Kulit Hitam Hingga Tewas

RIAU24.COM -  Aksi polisi di negara bagian Minnesota, AS yang menjepit seorang pria kulit hitam hingga tewas menimbulkan kemarahan masyarakat negara tersebut. Sang polisi dituding melakukan perbuatan yang di luar batas kewajaran.

Video dari insiden tersebut menunjukkan bahwa petugas polisi membekuk dan menjatuhkan pria bernama George Floyd ke trotoar lalu menindih dengan lutut di bagian leher pria itu selama beberapa menit.

Dalam video tersebut Floyd terdengar meminta agar jepitan tersebut dilepaskan: "Tolong, tolong, saya tidak bisa bernapas."

Petugas memberitahu Floyd untuk "bersantai".

Floyd menjawab: "Aku tidak bisa bernapas. Tolong, lutut di leherku."

Petugas terus menahan Floyd dengan lututnya selama beberapa menit, dengan Floyd memohon dan meminta air.

"Perutku sakit. Leherku sakit. Tolong, tolong. Aku tidak bisa bernafas," teriak Floyd, sambil mengerang dan berusaha batuk. Floyd akhirnya tampak tak bergerak di bawah lutut petugas itu.

Mereka yang menyaksikan kejadian itu terdengar memohon polisi untuk pindah dari Floyd. "Dia tidak bergerak," seorang penonton dapat berkata mengatakan. "Turun dari lehernya."

Tidak jelas apa yang terjadi sebelum dan sesudah video diambil.

Kepala Kepolisian Minneapolis, Medaria Arradondo mengatakan dalam konferensi pers pada hari Selasa waktu setempat, empat petugas yang terlibat dalam insiden itu sudah diberhentikan.

Walikota kota itu, Jacob Frey, juga membenarkan bahwa para petugas telah diberhentikan, dengan mengatakan "ini adalah keputusan yang tepat untuk kota kami".

Dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Selasa, Departemen Kepolisian Minneapolis mengatakan para petugasnya menanggapi sebuah "laporan pemalsuan yang sedang berlangsung".

"Setelah [tersangka] keluar [dari mobilnya], dia secara fisik menentang petugas," kata pernyataan itu. "Petugas bisa memborgol tersangka dan memperhatikan bahwa dia tampak mengalami masalah medis."

Dia kemudian dipindahkan ke pusat medis terdekat tempat dia meninggal beberapa saat kemudian, kata departemen itu.

Arradondo menambahkan bahwa pihaknya berbagi informasi dengan FBI, yang "sedang melakukan penyelidikan hak-hak sipil federal terpisah atas permintaan Departemen Kepolisian Minneapolis." Dia meminta keterlibatan FBI setelah menerima informasi tambahan "dari sumber komunitas".