Menu

Denny Siregar Sindir Demokrat dan PKS hingga Bahas Risma vs Khofifah, Begini Katanya

Ryan Edi Saputra 31 May 2020, 14:24
Denny Siregar
Denny Siregar

RIAU24.COM - JAKARTA - Pegiat media sosial, Denny Siregar kembali mengeluarkan cuitan terbarunya. Kali ini soal kebijakan new normal dan perseteruan Walikota Surabaya, Tri Risma Harini dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsah.

Denny menyindir warganet yang menolak kebijakan new normal di tengah masih berlangsungnya pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Yang pengen dirumah dan menolak new normal, ya silahkan di rumah. Tubuh anda sehat, perusahaan anda yang sakit. Nanti kalau perusahaan akhirnya mempersilahkan untuk, “silahkan di rumah berapa tahun pun yg anda suka..” jangan salahkan @jokowi lagi ya.. Kan itu maunya ?,” tulis @Dennysiregar7.

Selanjutnya, Denny menyebut mereka yang menolak kebijakan kenormalan baru karena sudah enak dengan bantuan sosial yang diterima dari pemerintah.

“Saking malasnya kerja lagi nanti di bulan Juni, dan sudah nyaman dgn bansos2an selama 2 bulan ini, para kadrun sebarkan ketakutan, “New normal berjalan, siapkan kuburan massal..” Mereka gak sadar apa ya kalo mereka itu zombie ?” cuit Denny.

“Kadrun kondisi normal : Sweeping. Kadrun di new normal : Penggal,” lanjutnya.

Bahkan cuitan Denny ikut menyerempet dua partai politik yang selama ini getol mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia menyertakan laman terkait ancaman PHK di tengah pandemi Covid-19.

“Situasi ini memang yang sedang dinanti PKS dan Demokrat. Nanti kalau sudah PHK besar2an, mereka juga yg ngompor2i untuk turun ke jalan..,” ungkap Denny.

Diunggahan lainnya, Presiden Cebong Indonesia ini juga mengungkit perseteruan Walikota Surabaya, Tri Risma Harini dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsah.

“Kabarnya antara bu Khofifah Gub Jatim dan bu Risma sdh tidak akur sejak lama. Dan baru terlihat saat mengatasi pandemi ini. Yah mgkn begitulah wanita. Kalau sdh akrab, kemana2 keliatan gandengan tangan. Kalau sdh musuhan, seluruh dunia harus tau kalau mrk punya masalah,” tutupnya.