Menu

Seorang Ilmuwan Iran yang Dipenjara di AS Akan Bebas Dalam Beberapa Hari, Ternyata Ini Alasannya...

Devi 1 Jun 2020, 23:34
Seorang Ilmuwan Iran yang Dipenjara di AS Akan Bebas Dalam Beberapa Hari, Ternyata Ini Alasannya...
Seorang Ilmuwan Iran yang Dipenjara di AS Akan Bebas Dalam Beberapa Hari, Ternyata Ini Alasannya...

RIAU24.COM -   Ilmuwan Iran Sirous Asgari, yang dipenjara di Amerika Serikat, akan kembali ke Iran dalam beberapa hari, kata kementerian luar negeri Iran, Senin.

Asgari dituduh oleh pengadilan AS pada tahun 2016 karena mencuri rahasia dagang saat dalam kunjungan akademis ke Ohio. Namun ilmuwan berusia 59 tahun dari Universitas Teknologi Sharif Teheran itu dibebaskan pada November.

"Kasus Dr Sirous Asgari telah ditutup di Amerika dan dia mungkin akan kembali ke negara itu dalam dua atau tiga hari ke depan," kata juru bicara kementerian Abbas Mousavi seperti dikutip oleh kantor berita ISNA.

"Yaitu, jika tidak ada masalah atau hambatan muncul," tambahnya.

Tidak ada komentar langsung dari AS.

Jika dia kembali ke Iran, ilmuwan itu akan menjadi salah satu dari sedikit tahanan yang ditahan oleh kedua belah pihak yang tidak dibebaskan dalam pertukaran tahanan.

Kementerian luar negeri Iran mengatakan bulan lalu bahwa Asgari telah terinfeksi virus corona ketika dalam tahanan AS.

Ilmuwan itu mengatakan kepada surat kabar Inggris The Guardian pada bulan Maret bahwa agen Imigrasi dan Bea Cukai AS menahannya di pusat penahanan di Louisiana tanpa sanitasi dasar dan menolak untuk membiarkan dia kembali ke Iran meskipun dia sudah dibebaskan.

Kedua negara memegang sejumlah warga negara masing-masing di balik jeruji besi dan baru-baru ini menyerukan agar mereka dibebaskan di tengah pandemi COVID-19.

Iran sedang berjuang melawan wabah paling mematikan di Timur Tengah, sementara AS telah melaporkan jumlah total kematian virus tertinggi di dunia.

Iran menahan setidaknya lima warga Amerika dan AS menahan 15 warga Iran, menurut daftar yang disusun oleh kantor berita AFP berdasarkan pernyataan resmi dan laporan media.