Menu

Ketakutan Karena Rusia Kembangkan Rudal Canggih, NATO Siapkan Langkah Strategis Ini

Satria Utama 18 Jun 2020, 14:50
Rudal SSC-8
Rudal SSC-8

RIAU24.COM -  BRUSSELS - Langkah Rusia terus mengembangkan rudal SSC-8 yang sulit dideteksi dan dapat mencapai kota-kota Eropa dengan waktu singkat membuat negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ketar-ketir.

Menanggapi ancaman rudal Rusia itu, para Menteri Pertahanan (Menhan) NATO menggelar pertemuan yang berlangsung melalui teleconference. Dalam pertemuan itu para menteri pertahanan menyepakati tiga langkah yang ditujukan untuk melawan rudal-rudal Rusia berkemampuan nuklir yang terus bertambah dan semakin canggih.

"Paket seimbang elemen politik dan militer termasuk upaya untuk memperkuat pertahanan udara dan rudal aliansi yang terintegrasi serta kemampuan canggihnya, dan mengadaptasi intelijen dan latihan NATO," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg merinci kesepakatan tersebut.

"Sejumlah sekutu telah mengumumkan mereka memperoleh sistem pertahanan udara dan rudal baru, termasuk baterai Patriot dan baterai (Surface to Air Missile Platform/Terrain), dan sekutu juga berinvestasi dalam platform baru seperti pesawat tempur generasi kelima," lanjut Stoltenberg, seperti dikutip Sindonews dari Air Force Magazine, Kamis (18/6/2020).

Selain itu, kata Stolteberg, Moskow juga telah menguji sistem rudal balistik yang diluncurkan dari udara, dan sedang mengembangkan rudal jelajah berkekuatan nuklir. "Kami juga telah melihat pola retorika nuklir Rusia selama bertahun-tahun, yang bertujuan mengintimidasi dan mengancam sekutu NATO," kata Stoltenberg. "Perilaku Rusia sangat tidak stabil dan berbahaya."

Komentar itu muncul sehari setelah dua pesawat jet tempur siluman F-22 Raptor Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) atau USAF yang didukung oleh pesawat tanker KC-135 dan pesawat E-3 AWACS, mencegat dua formasi pesawat pembom berkemampuan nuklir milik Rusia di lepas pantai Alaska.

Halaman: 12Lihat Semua