Menu

Apresiasi Pernyataan Masinton, Syahganda: Dia Benar Rezim Sekarang Lebih Parah dari VOC Belanda

Riko 22 Jun 2020, 10:09
Menkeu Sri Mulyani berbincang dengan Presiden Jokowi (net)
Menkeu Sri Mulyani berbincang dengan Presiden Jokowi (net)

RIAU24.COM - Aktivis yang juga Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, mengapresiasi pernyataan Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu yang mengatakan rezim pemerintah sekarang lebih parah dari VOC Belanda. 

Menurut Syahganda apa yang disampaikan Masintong betul adanya. Dan pernyataan Masinton itu adalah otokritik dari sosok aktivis tulen.

Masinton benar, rezim sekarang lebih parah dari VOC Belanda,” ujar Syahganda.

Kritik Masinton terlihat begitu tajam. Namun harus diakui, sambungnya, praktek ekonomi Jokowi yang neoliberal dan selalu mengobral utang sudah mencekam arah kehidupan berbangsa.

“Ini terutama karena "supir" recovery ekonomi Indonesia saat pandemik ini dilakukan Sri Mulyani, seorang Neolib tulen. Bahkan, Sri Mulyani pernah gagal dalam memprediksi talangan stimulus Bank Century pada tahun 2008 lalu. Di mana Sri Mulyani menduga awalnya kebutuhan bailout Bank Century hanya Rp 600 miliar  namun membengkak menjadi Rp 6,7 triliun,” ujar Syahganda mengutip dari Kantor Berita Politik RMOL. 

Menurut Syahganda, kritik keras Masinton itu dapat dijadikan Jokowi sebagai isyarat penting agar Jokowi benar-benar memilih kelompok Marhaenis dan meninggalkan kelompok neoliberal dalam merumuskan kebijakan ekonominya saat ini.

“Apalagi krisis ini berskala sangat besar, yang hanya mampu dijawab oleh kelompok progresif revolusioner. Bukan teknokratik neolib,”terangnya.
    
Sebelumnya anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, tengah jadi pembicaraan di tengah masyarakat khususnya pemerhati politik.

Ketika berbicara dalam webinar DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) bertema “Pandemik Cobid-19 Di Mata Aktivis Lintas Generasi, Sudut Pandang Kini dan Mendatang” yang digelar pekan lalu Selasa 16 Juni 2020, Masinton meminta agar pemerintahan yang ada saat ini tidak bertindak lebih parah dibandingkan Perusahaan Dagang Hindia Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang pernah menguasai Indonesia di masa lalu.