Menu

Ade Agus Hartanto Prihatin 64 Kepsek di Inhu Mengundurkan Diri

Riko 16 Jul 2020, 16:59
Ade Agus Hartanto
Ade Agus Hartanto

RIAU24.COM -  Anggota DPRD Riau dapil Inhu-Kuansing Ade Agus Hartanto ikut berkomentar terkait kasus 64 kepala sekolah di Inhu mengundurkan diri. Ade mengatakan secara pribadi dirinya sangat prihatin atas aksi mengundurkan diri secara berjamaah tersebut. 

"Seharusnya para kepala sekolah menyampaikan aspirasinya ke DPRD bukan langsung mengambil langkah untuk mengundurkan diri," kata Ade. Kamis 16 Juli 2020.

Memang secara pribadi Ade mengakui tidak mengetahui seperti apa yang terjadi dilapangan. Dan menurut kabar dan pemberian masalah tersebut terkait tekanan pengunaan dana bantuan operasional sekolah (Bos). Tapi kendatipun demikian Ia menyarankan supaya masalah itu tidak berlarut-laru perlu adanya melakukan komunikasi yang dan baik serta duduk bersama pemerintah maupun DPRD dimana letak salahnya. 

"Sebab ujungnya dari masalah ini terkait adanya dugaan penyalahgunaan dana BOS, dan para penekan minta bagian. Tapi saya berharap tidak seperti itu. "katanya. 

"Dan kita juga tahu konsekuensi jika menyalahgunakan anggaran Bos itu. Maka itu dari pihak sekolah dan guru-guru menjelaskan jika memang tidak ada penyimpangan. Sebab di era terbuka ini tidak ada yang ditutup-tutupi, " jelasnya. 

Diberitakan sebelumnya sebanyak 64 kepala SMP se Kabupaten Inhu mengundurkan dirinya dari jabatannya. 

Menurut informasi, surat pengunduran diri para kepsek se Inhu tersebut diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Inhu, pada Selasa 14 Juli 2020 kemaren.

Plt Kepala Disdikbud Inhu, Ibrahim Alimin saat dikonfirmasi, Rabu 15 Juli 2020 membenarkan kabar tersebut. "Benar, sebanyak 64 kepala SMP se Inhu mengundurkan diri dari jabatannya," ujarnya.

Lebih lanjut Ibrahim mengungkapkan, para kepala sekolah tersebut menuliskan surat pengunduran diri mereka secara resmi dan kemudian ditandatangani di atas materai.

Surat itu ditujukan kepada Bupati Inhu. Bahkan, surat pengunduran diri tersebut dikumpulkan dalam satu tas berkas warna merah dan diantarkan ke kantor Disdikbud Inhu.

"Tas berkas warna merah tersebut saya terima pada Selasa siang kemarin," kata Ibrahim.

Ketika ditanya apa alasan para kepsek mengundurkan diri, Ibrahim mengatakan dirinya masih belum bisa mengungkapkan secara jelas alasan pengunduran diri. Namun sesuai dengan isi surat yang disampaikan, para kepala sekolah merasa tidak tenang dan nyaman dalam menjalankan tugas.

Seperti yang tertulis bahwa mereka merasa tertekan dalam pengelolaan dana BOS. Mereka juga meminta agar ditugaskan kembali sebagai guru biasa. Untuk dalam surat pernyataan pengunduran diri tersebut, sebagian besar para kepala sekolah itu turut melampirkan SK pengangkatan sebagai kepala sekolah serta pangkat terakhir.