Menu

Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Erdogan: Ini Kedaulatan Turki, Tapi Penting Bagi Dunia Islam

Siswandi 20 Jul 2020, 23:13
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

RIAU24.COM -  Setelah mendapat respon beragam dari dunia internasional, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait diubahnya fungsi Hgia Sophia dari museum menjadi masjid. Menurutnya, kebijakan itu terkait dengan kedaulatan Turki. Sehingga tak ada yang bisa ikut campur mengenai masalah kedaulatan internal negaranya.

Menurutnya, Turki tidak melihat reaksi internasional pada pembukaan kembali landmark Istanbul untuk ibadah muslim sebagai sesuatu yang mengikat. Reaksi dari luar negeri juga tidak akan mengganggu keputusan Turki yang sudah bulat.

“Beberapa dari mereka [pihak asing] sudah berbicara dengan saya. Saya telah memberikan jawaban yang diperlukan mereka. Biarkan saja, pandangan positif dan negatif [pasti ada], keputusan Hagia Sophia ini adalah masalah kedaulatan kami,” lontarnya, akhir pekan kemarin, yang dilansir republika, Senin 20 Juli 2020.

Selain itu, Erdogan juga menuturkan tentang rakyat Turki yang merasa senang dan bahagia Hagia Sophia diubah menjadi masjid.

Ditegaskannya, pengembalian status Hagia Sophia menjadi masjid setelah jeda 86 tahun adalah hak paling alami bangsa Turki. “Keputusan ini tak hanya penting bagi Turki, tetapi penting bagi dunia Islam,” tambahnya.

Sejak Muda

Erdogan mengaku sebenarnya pembebasan Hagia Sophia dari belenggu museum adalah impian terbesar masa muda dia. “Kami juga bahagia dan senang sudah mewujudkan impian masa muda kami itu,” tutur dia.

Untuk itu, Erdogan menolak pernyataan yang ingin menyudutkan keputusan Hagia Sophia itu dengan tuduhan hanya sebuah "retorika politik dan pendekatan politik saja."

“Ini benar-benar kerinduan rakyat Turki yang telah mengambil tugas ini dalam pemerintahan. Kerinduan ini telah terpenuhi," ujarnya lagi.

Saat ini, persiapan untuk memungsikan Hagia Sophia sebagai masjid, terus dilakukan. Rencananya, salat  pertama di masjid itu akan diadakan pada 24 Juli akan disiapkan untuk menampung 1.000-1.500 jemaah di dalam dan di luar masjid pada saat yang bersamaan.***