Menu

Blak-blakan, Mantan Presiden Taiwan Sebut Amerika Serikat Takkan Bisa Selamatkan Negaranya Dari Serbuan China, Ini Sebabnya

Siswandi 12 Aug 2020, 11:34
Militer Taiwan (ilustrasi).
Militer Taiwan (ilustrasi).

RIAU24.COM -  Pernyataan mengejutkan dilontarkan mantan Presiden Republik China (Taiwan), Ma Ying-jeou. Di tengah situasi yang kian memanas antara Taiwan dan China, ia menilai Amerika Serikat tak akan mampu menyelamatkan Taiwan, jika China benar-benar mencaplok Taiwan. 

Ada satu faktor yang mendasari pemikirannya itu. Ma yakin, agar bisa mencaplok Taiwan, militer China akan menerapkanstrategi perang singkat. Sehingga Amerika Serikat (AS) sekali pun takkan mampu menyelamatkan Taiwan.

Seperti dilansir media, saat ini hubungan China dan Taiwan terus memanas. Perkembangan terbaru, sejumlah kekuatan perang China dikabarkan sudah berada di garis pantai tenggara yang masih berada di kawasan Laut China Selatan. China diduga sengaja memilih lokasi itu sebagai tempat berkumpul, karena lokasi itu merupakan titik strategis dan efisien untuk melakukan serangan militer ke Taiwan.

Armada militer China dipercaya sudah membawa sejumlah alat utama sistem persenjataan, dalam kapal perang amfibinya. Tank amfibi Type-05 dan peluncur multi-roket PCL-191 disebut akan jadi andalan militer China untuk memulai perang dengan Taiwan.

Dilansir viva yang merangkum taiwan news, Ma yakin China memang ingin melakukan serangan cepat. Agar, Taiwan tak punya waktu untuk menunggu bantuan dari militer Amerika. Selain itu, bila strategi itu benar-benar diterapkan, Amerika Serikat yang merupakan sekutu Taiwan juga tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk mengerahkan pasukannya ke Taiwan.

Bila melihat alat utama sistem persenjataan Tentara Rakyat China (PLA) yang mutakhir, bukan tak mungkin China mampu menghabisi Taiwan dalam waktu singkat. "(China) membiarkan pertempuran pertama untuk menjadi yang terakhir," lontarnya. 

Sambungan berita: Disayangkan
Halaman: 12Lihat Semua