Menu

Ngeri, Tentara China Dikabarkan Siap Balas India, Bentrok Berdarah Bakal Berulang?

Siswandi 9 Sep 2020, 10:35
Foto yang memperlihatkan pasukan militer China di perbatasan dengan India, lengkap senjata dan tombak. Foto: int
Foto yang memperlihatkan pasukan militer China di perbatasan dengan India, lengkap senjata dan tombak. Foto: int

RIAU24.COM -  Suasana di perbatasan antara India dan China, tampaknya akan terus memanas. Hal itu setelah kabar yang menyebutkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) siap melakukan aksi balas dendam terhadap pasukan India. Apakah ini berarti bentrok berdarah antara kedua pihak bakal terulang?

Saat ini, telah beredar sejumlah foto yang menunjukkan persiapan tentara China untuk melakukan serangan balik. Dalam foto-foto itu, tampak para prajurit China menggenggam tombak dan memanggul senapan mesin. 

Dilansir viva yang merangkum dari alt news dan ndtv, Rabu 9 September 2020, posisi pasukan militer China ini diketahui berada di wilayah Rezang Ka dan Mukhapari.

Sontak saja, dengan beredarnya foto-foto itu membuat sejumlah pihak meyakini bahwa insiden bentrokan berdarah akan kembali terjadi, dan melibatkan militer China dan India.

Sebelumnya, juga telah beredar rekaman video menunjukkan sejumlah tentara India tengah melakukan selebrasi dengan bernyanyi dan menari. Pasukan India disebut berhasil masuk ke wilayah China sejauh 4 kilometer.

Seperti dilansir media massa, terkait insiden di perbatasan itu, pihak China engklaim diserang lebih dulu, yang kemudian berbuntut dengan munculnya insiden baku tembak di Pangong Tso, Senin 7 September 2020.

Meskipun pihak Tentara Pembebasan Rakyat China sudah mendesak agar militer India menarik pasukannya dari wilayah tersebut, namun China justru memperkuat posisi pasukannya. 

Sebelum ini, bentrok berdarah antara dua pasukan ini juga pernah terjadi di Lembah Galwan, Ladakh. Ketika itu, sebanyak 20 orang tentara India tewas. Namun hingga saat ini tidaak ada laporan resmi dari militer China, terkait jumlah korban yang lahir dalam insiden yang terjadi pada 15 Juni 2020 tersebut. ***