Menu

Hii seram, Makam Wanita Yang Meninggal Karena Melahirkan Dibongkar, Kain Kafannya Hilang

Satria Utama 21 Sep 2020, 12:29
Makam Anis ditemukan warga sudah dibongkar
Makam Anis ditemukan warga sudah dibongkar

RIAU24.COM -  Warga Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang, digegerkan oleh peristiwa yang tak biasa. Sebuah makam seorang ibu yang meninggal dunia akibat melahirkan dibongkar orang misterius. Yang bikin serem, kain kafan jenazah tersebut hilang.

Peristiwa yang sontak menarik perhatian warga ini ini terkuak pada Minggu 20 September 2020 saat ada perziarah yang mendapati makam tersebut sudah terbongkar.

Di dalam makam sebenarnya tedapat jenazah Anis Purwaningsih (30). Ia meninggal dunia usai melahirkan pada Sabtu 19 September 2020. Anis dikebumikan di makam tersebut, bersebelahan dengan makam sang bayi. Bayi itu meninggal dunia pada Jumat 18 September 2020.

Kaur Desa Kesamben Kholiqul Rosyidin mengungkapkan, kondisi makam Anis Purwaningsih yang rusak itu diketahui pertama kali oleh Suparno (54) warga Dusun Padar Kidul, Desa Kesamben. Ia mendapatinya saat hendak berziarah.

"Diketahui pertama kali oleh peziarah, makam tersebut sudah berantakan. Lalu peziarah itu melapor ke juru kunci, kemudian juru kunci melapor ke warga," kata Kholiqul, Senin (21/9/2020).

Kholiqul menambahkan, dari lokasi makam yang dibongkar, ditemukan sebuah piring berbahan dari seng yang diduga dijadikan alat untuk membongkar. Jenazah dalam makam tersebut masih utuh, namun kain kafannya hilang.

"Satu potong kain kafan dari tiga potong kain kafan yang hilang. Jenazah masih masih utuh," imbuhnya.

Sementara Kapolsek Ngoro AKP Yanuar Tri Sanjaya yang menerima laporan warga, telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu tengah malam. Polisi juga memasang garis polisi di makam yang dibongkar tersebut.

"Pelaku masih dilakukan penyelidikan. Kami meminta keterangan lisan dari beberapa pihak dan perangkat desa," ujarnya seperti dilansir okezone.

Jasad Anis Purwaningsih dikebumikan kembali oleh keluarga dan warga usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).***