Menu

Anggota DPRD Pekanbaru Ingatkan Jangan Terlena Dengan Angka Kematian Akibat Covid-19 yang Kecil

Riki Ariyanto 26 Oct 2020, 14:41
Anggota DPRD Pekanbaru Ingatkan Jangan Terlena Dengan Angka Kematian Akibat Covid-19 yang Kecil (foto/ist)
Anggota DPRD Pekanbaru Ingatkan Jangan Terlena Dengan Angka Kematian Akibat Covid-19 yang Kecil (foto/ist)

RIAU24.COM -  Hingga saat ini Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mencatat ada total kasus 6.800 orang positif terjangkit Covid-19. Dengan rincian 4.915 sembuh, 2.961 masih di rawat, dan 130 di antaranya meninggal dunia per tanggal 25 Oktober 2020.

zxc1

Meski angka kesembuhan tinggi ketimbang kematian, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi mengingatkan masyarakat jangan terlena. "Jangan karena angka kematian kecil membuat jadi kurang waspada. 3M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan dengan sabun) harus selalu dikampanyekan, jangan terlena," sebut Sabarudi, Senin 26 Oktober 2020.


Mengenai angka orang positif terjangkit Covid-19 tinggi di Pekanbaru, Sabarudi menilai akibat masih ada orang-orang yang menyepelekan atau bahkan tidak percaya. "Pertama harus kita sadiri bersama bahwa virus corona ini nyata. Saya saksinya dan pernah terjangkit dan alhamdulillah sekarang sembuh. Jadi kalau kesadaran masyarakat tinggi tentu tidak seperti ini naiknya pasien positif. Jangan egois, jangan remehkan Covid-19," sambung politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

zxc2

"Ingat, yang sedikit itu angka kematian. Kalau kita bicara keluarga yang meninggal itu, banyak yang sedih. Apa kita tidak sedih juga. Bayangkan orang punya keluarga terkonfirmasi positif dan dikubur tanpa ada perwakilan keluarga. Sedih enggak? Sedih. Jadi jangan egois, pakailah selalu masker dan terapkan 3M di mana pun," sebutnya.

Untuk penanganan pandemi Covid-19 DPRD Pekanbaru telah menyetujui alokasikan anggaran Rp115 Milyar dari Pemko Pekanbaru. Meski demikian Sabarudi menyebut harus kesadaran bersama yang utama.

"Itu kita suport untuk eksekutif alokasi anggaran Rp115 Milyar. Tetapi sekali lagi kita tidak bisa mengandalkan pemerintah. Yang paling penting kesadaran semua," imbau Sabarudi.